tirto.id - Cacing parasit Anisakis sp. yang terdapat di ikan makarel kaleng hasil temuan BPOM dinilai dapat menyebabkan masalah dalam ikan dan manusia. Apabila ikan makarel yang mengandung cacing ini dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri menyampaikan bahwa cacing tersebut ditemukan di dalam kaleng ikan makarel sudah dalam kondisi mati. Jadi bukan akibat kerusakan kemasan maupun akibat kedaluwarsa.
Terkait dampaknya, dia menjelaskan, cacing merupakan salah satu sumber makanan sumber protein, yang tentunya bisa sebagai zat alergen atau mengakibatkan alergi kalau dikonsumsi.
"Karena itu, pada orang-orang tertentu yang tidak tahan dengan reaksi alergi, kemungkinan menimbulkan alergi bisa mulai gatal-gatal pada kulit. Ini bahayanya kalau yang konsumsi orang yang punya riwayat sakit asma, bisa sesak nafas," kata Muhammad Kashuri, seperti dikutip dari Antara.
Hasil temuan terbaru Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengungkap bahwa terdapat 27 merek produk ikan makarel kaleng positif mengandung parasit cacing. Sebelumnya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru mengungkap hasil uji laboratorium menyatakan bahwa ikan makarel kaleng merek IO, Farmer Jack, dan HOKI mengandung cacing parasit dari spesies Anisakis sp.
Uji laboratorium tersebut juga dibahas oleh sejumlah ahli, sebelum akhirnya BBPOM Kota Pekanbaru mengungkap hasil pengujian pada produk impor dari Tiongkok itu kepada publik.
"Artinya, terkonfirmasi memang benar ada sejenis cacing, tapi bukan cacing pita seperti yang viral di media sosial. Jadi ada cacing Anisakis species, cantik namanya," kata Kashuri.
Sementara itu, ahli ekologi dan limnologi Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto menyatakan bahwa pemerintah harus segera menarik ikan makarel kalengan yang mengandung cacing tersebut.
"Kalau dari BPOM sudah bilang itu cacing parasit, berarti memang berbahaya bagi manusia. Bisa jadi vektor penyakit," kata Suwarno kepada Tirto, Kamis (29/3/2018).
Suwarno juga menjelaskan, meskipun sudah dimasak, ikan makarel kalengan yang mengandung cacing berpotensi menyebabkan penyakit. Menurutnya, terdapat cacing jenis tertentu yang mampu bertahan pada suhu tinggi.
"Tergantung cacingnya. Ada cacing yang bisa bertahan dalam suhu tinggi. Meski sudah dimasak, bisa jadi cacingnya sudah mati, namun telurnya masih bisa bertahan," terangnya.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani