Menuju konten utama

20 Contoh Soal Wawancara PPPK Teknis dan Cara Menjawabnya

Siapkan dirimu dengan 20 contoh soal wawancara PPPK teknis berikut ini. Pelajari cara menjawab yang tepat untuk lolos seleksi. Baca selengkapnya sekarang!

20 Contoh Soal Wawancara PPPK Teknis dan Cara Menjawabnya
Tenaga pendidik menerima Surat Keputusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di GOR SMAN 1 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (27/5/2022). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/tom.

tirto.id - Contoh soal wawancara PPPK Teknis dan cara menjawabnya bisa menjadi bahan belajar bagi pelamar untuk menghadapi seleksi kompetensi dengan ujian materi wawancara. Berikut ini kumpulan contoh soal wawancara PPPK Tenaga Teknis beserta jawabannya.

Tes wawancara P3K Teknis termasuk salah satu tes dalam seleksi kompetensi PPPK Teknis dan menjadi penentu kelulusan peserta mengikuti rekrutmen PPPK. Oleh karenanya, mempelajari contoh soal wawancara PPPK sangat disarankan.

Adapun untuk jadwal tes wawancara PPPK Teknis masuk dalam agenda Pelaksanaan Seleksi Kompetensi, yang pada Periode 1 dilaksanakan tanggal 2-19 Desember 2024. Sedangkan untuk Periode 2 pelaksanaannya dijadwalkan pada 17 April-16 Mei 2025.

Kumpulan Contoh Pertanyaan Wawancara PPPK Tenaga Teknis dan Jawabannya

Dalam seleksi kompetensi PPPK, terdapat beberapa tes yang akan dijalani para peserta, yakni tes kompetensi teknis, tes kompetensi manajerial, tes kompetensi sosial kultural, dan tes wawancara PPPK Teknis.

Sebelum mengikuti tes kompetensi, para peserta dianjurkan untuk berlatih terlebih dahulu agar memiliki potensi kelulusan yang lebih besar. Sebagai bahan gambaran, berikut contoh soal wawancara PPPK Teknis yang kemungkinan akan ada saat tes wawancara P3K Teknis dan cara menjawabnya.

1. Apa yang mendorong Anda untuk bergabung menjadi PPPK?

Jawaban: Saya ingin mengabdikan diri kepada negara dan melayani masyarakat serta mengembangkan kemampuan diri agar menjadi pegawai yang profesional.

2. Apa alasan Anda memilih profesi guru?

Jawaban: Menjadi guru bagi saya adalah kesempatan untuk mengabdi kepada negara dan mengabdi kepada masyarakat, ikut menjadi bagian dalam mencerdaskan masyarakat Indonesia dan generasi muda penerus bangsa demi kemajuan bangsa.

3. Bagaimana pandangan Anda mengenai profesionalisme ASN?

Jawaban: ASN yang profesional adalah ASN yang mumpuni dalam jabatan sebagai ASN, meliputi kompetensi manajerial, kompetensi teknis, dan kompetensi sosio kultural. Kompetensi itu dibuktikan dengan:

  • Integritas dan kejujuran dalam bekerja
  • Kemampuan bekerjasama dengan rekan baik seprofesi maupun tidak dalam satu profesi
  • Melayani publik secara proporsional
  • Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan pelayanan pada negara dan masyarakat dan berperan aktif dalam membantu rekan untuk pengembangan dirinya
  • Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif
  • Siap dalam beradaptasi dan pandai dalam mengelola perubahan ke arah yang lebih baik
  • Berani mengambil keputusan yang tepat
  • Menjalankan tugas dengan baik dan berorientasi hasil
  • Memiliki kemampuan sesuai dengan jabatan yang diemban atau kompetensi teknis
  • Memiliki jiwa sosial dan terbuka dalam perbedaan

4. Menurut Anda, apa perbedaan antara pengajar dan pendidik?

Jawaban: Seorang pendidik sudah pasti bisa mengajar, tetapi seorang pengajar belum tentu bisa mendidik. Seorang guru dituntut untuk dapat melakukan keduanya, yaitu mengajar dan mendidik.

Guru juga menjadi seorang pendidik, yang artinya menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan akhlak yang baik. Menjadi guru sebagai pengajar artinya bertanggung jawab secara akademik dan tekun berusaha membuat orang lain mengerti dan memahami suatu materi pelajaran.

5. Apa pendapat Anda mengenai konsep guru profesional?

Jawaban: Guru profesional adalah guru yang mempunyai empat kompetensi, yakni: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan atau keterampilan guru yang bisa mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik.

Kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru, yaitu supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial dan hukum, dll.

Kompetensi profesional guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.

Kompetensi sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.

6. Jika Anda diangkat sebagai pegawai PPPK, apakah Anda siap ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia? Jelaskan alasan Anda!

Jawaban: Saya bersedia ditempatkan di mana saja karena saya merasa menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Saya tidak membeda-bedakan tempat kerja, di mana pun saya bekerja saya akan tetap bersikap profesional dalam menjalankan tugas.

7. Bagaimana pandangan Anda tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya?

Jawaban: Lagu Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan bagi negara indonesia. Lagu Indonesia Raya adalah gambaran perasaan nasional yang memiliki makna salah satunya menggambarkan semangat dan cita-cita bangsa Indonesia yang tertulis dalam lirik demi lirik lagu.

Lagu Indonesia adalah termasuk identitas nasional. Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga terhadap lagu Indonesia dan senantiasa menjiwai apa yang terkandung di dalamnya. Mencintai lagu Indonesia merupakan bagian dari cinta Tanah Air dan rasa nasionalisme kita.

8. Apa pendapat Anda mengenai Pancasila sebagai dasar negara, dan bagaimana Anda mengaplikasikannya dalam pekerjaan Anda?

Jawaban: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, artinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan merupakan mencerminkan dari nilai-nilai Pancasila.

Implementasi terhadap pekerjaan saya adalah saya akan melaksanakan pekerjaan saya sebagai pendidik dengan aturan yang berlaku yang dibuat oleh pemerintah. Saya juga akan ikut berperan menjadi bagian terdepan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila untuk anak didik saya agar bertindak sesuai dengan nilai Pancasila.

9. Bagaimana Anda menjelaskan Pancasila menurut pemahaman Anda sendiri?

Jawaban: Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang memuat rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Terdapat lima ideologi utama penyusun Pancasila yang tercantum di alinea ke-4 Preambule (Pembukaan) UUD 1945, yakni:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa,
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Pancasila adalah dasar NKRI yang mengilhami pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan di Republik Indonesia, termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Maka itu, semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia, termasuk dalam kehidupan sehari-hari, harus sesuai dengan Pancasila

10. Jika Anda menjadi guru profesional, apakah Anda bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia?

Jawaban: Saya bersedia ditempatkan di mana saja di seluruh indonesia karena bagi saya guru profesional adalah guru yang siap menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik di mana saja, pada siapa saja, dengan tujuan untuk mencerdaskan generasi muda penerus bangsa.

11. Jika Anda sebagai asisten dokter menemukan bahwa dokter yang akan melakukan operasi dalam kondisi mabuk, tindakan apa yang akan Anda ambil?

Jawaban: Saya akan melaporkan kepada atasan bahwa dokter dalam keadaan mabuk. Posisi saya adalah seorang Asisten yang harus profesional dan berdedikasi dalam membantu tugas dokter. Di sisi Iain, posisi saya sebagai pelayan kesehatan juga harus memperhatikan betul-betul kesehatan dan keselamatan pasien serta SOP (Standar Operasional Prosedur).

12. Menurut Anda, bagaimana peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah?

Jawaban: Masyarakat memiliki potensi-potensi yang dapat dikolaborasikan dengan kegiatan sekolah sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. Masyarakat memiliki potensi-potensi yang dapat dikolaborasikan dengan kegiatan sekolah mengingat bahwa sekolah berfungsi sebagai lembaga yang melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.

13. Bagaimana Anda akan menyikapi situasi ketika sampah di lingkungan Anda tidak diangkut selama seminggu dan warga mulai membuang sampah sembarangan ke sungai?

Jawaban: Saya akan membicarakan persoalan tersebut dengan ketua RT dan tokoh masyarakat untuk mencari solusinya. Kasus ini berkaitan dengan kepentingan orang banyak, sehingga tidak bisa diputuskan sendiri, dan harus didiskusikan dengan pihak terkait, seperti ketua RT, atau tokoh masyarakat setempat.

14. Jika hasil kerja keras Anda mendapat kritik keras dari kepala sekolah, bagaimana Anda akan menanggapinya?

Jawaban: Saya akan menahan diri, mencermati kritikan tersebut untuk melakukan perbaikan. Dalam menghadapi sebuah kritikan, alangkah baiknya untuk mencermati kritikan tersebut, karena dengan mencermati, kita dapat mengetahui kritikan tersebut benar atau tidak, sehingga kita dapat melakukan perbaikan.

15. Di sekolah Anda, masih ada siswa yang merokok di kamar mandi meskipun sudah ada larangan. Sebagai guru, apa solusi yang akan Anda berikan?

Jawaban: Saya bersama seluruh komponen sekolah akan memberikan contoh perilaku baik tidak merokok. Untuk memberikan contoh perilaku yang baik, saya kira guru saja tidak cukup dan harus didukung seluruh warga sekolah bersama seluruh komponennya dan menjadi teladan.

16. Saat Anda memimpin rapat, seorang peserta menerima panggilan telepon. Apa tindakan yang akan Anda ambil?

Jawaban: Saya akan membiarkannya menerima telepon. Saya berada pada posisi sebagai ketua rapat. Seorang ketua rapat harus mempunyai wibawa, tegas, tanggung jawab, dan bijaksana dalam mengatur jalannya rapat. Membiarkannya menerima telepon merupakan tindakan yang paling tepat, karena sikap tersebut merupakan tindakan bijaksana serta dapat dimaklumi karena peserta rapat tersebut bisa saja menerima telepon yang sangat penting penting dari keluarga, rekan kerja atau pihak Iain.

17. Seorang siswa mengeluh karena sering dipaksa menyelesaikan tugas kelompok sendirian. Bagaimana Anda akan menanggapi situasi ini?

Jawaban: Saya akan meningkatkan pemantauan proses kerja kelompok dan menginformasikan hasil evaluasi serta keterlibatan setiap anggota dalam kerja kelompok. Sebagai seorang guru tidak hanya sekedar memantau, tapi juga melakukan dan menginformasikan hasil evaluasi pembelajarannya.

18. Jika Anda memiliki siswa seperti Vero yang pendiam dan kurang berprestasi di akademik, tetapi berbakat di bidang seni, bagaimana Anda akan menghadapinya?

Jawaban: Saya akan membimbing Vero untuk meningkatkan prestasi akademiknya disertai bakat menari agar berkembang secara optimal. Prestasi akademik dan non akademik harus berjalan beriringan, jadi disamping kita memfasilitasi dan mendukung bakatnya kita juga harus membimbing bagian akademiknya.

19. Sebagai guru yang kompeten, Anda diminta untuk mengoordinasikan kegiatan HUT RI menggantikan guru lain yang sakit. Apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban: Saya akan mengkoordinasikan dan bersinergi dengan pihak-pihak yang terlibatkan dalam kepanitiaan. Sebagai guru yang berkompeten, saya dapat berkoordinasi dan bersinergi seperti apa yang telah ditugaskan oleh guru yang akan saya gantikan.

20. Sebagai ketua panitia penerimaan siswa baru dengan sistem zonasi, bagaimana Anda akan menyikapi jika ada dua calon siswa dengan nilai yang sama, salah satunya adalah keponakan kepala sekolah?

Jawaban: Saya akan membahas dalam rapat panitia agar keputusan yang diambil lebih objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena segala sesuatu yang menyangkut orang banyak atau suatu organisasi maka semua keputusan harus diambil melalui kesepakatan rapat.

Baca juga artikel terkait PPPK atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Edusains
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Penyelaras: Ibnu Azis & Ibnu Azis