Menuju konten utama
Post Test Modul Guru Penggerak

Contoh Soal Post Test Modul 3.1, 3.2, dan 3.3 Guru Penggerak

Contoh soal post tes modul 3.1, 3.2, dan 3.3 Guru Penggerak. Soal-soal tes akhir ini dapat dipelajari oleh peserta Program Guru Penggerak.

Contoh Soal Post Test Modul 3.1, 3.2, dan 3.3 Guru Penggerak
Proses belajar mengajar di SD di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/HO-DOK.

tirto.id - Contoh soal post tes modul 3 Guru Penggerak, yang mencakup mulai dari modul 3.1, 3.2, hingga 3.3, akan disajikan di bawah ini. Kunci jawaban juga akan disajikan agar peserta ujian akhir dapat menjadikannya pembelajaran.

Guru Penggerak merupakan pendidik yang mendorong tumbuh kembang pelajar secara aktif, holistik, dan proaktif. Mereka yang sudah terdaftar dapat mengembangkan pendidik lain agar bisa mengimplementasikan sistem pembelajaran yang berpusat ke murid.

Berdasarkan ungkapan laman Sekolah Penggerak Kemdikbud, ada sejumlah peran yang dilakukan Guru Penggerak, meliputi:

  1. Menggerakan komunitas belajar untuk rekan-rekan guru yang ada di regionalnya.
  2. Menjadi pendidik praktik bagi para rekan guru dalam hal pengembangan pembelajaran di instansi pendidikan (sekolah).
  3. Meningkatkan sikap kepemimpinan murid.
  4. Menyediakan ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dengan pemangku kepentingan di luar atau di dalam sekolah agar tercipta peningkatan kualitas belajar.
  5. Mengedepankan well-being ekosistem untuk pendidikan di sekolah.
Dalam Kurikulum Merdeka, pendidik yang ingin terdaftar sebagai Guru Penggerak harus mengikuti serangkaian fase atau tahapan tes, termasuk post test. Ujian akhir ini akan diberikan setelah para pendidik tersebut mempelajari modul pembelajaran. Khusus untuk tes akhir Modul 3 Guru Penggerak, terdapat sub-modul yang terdiri dari beberapa daftar berikut.

  • Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
  • Modul 3.2: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
  • Modul 3.3:. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Kementerian Pendidikan menyediakan program Pendidikan Guru Penggerak agar guru dapat meningkatkan jiwa kepemimpinannya sebagai pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.

Contoh Soal Post Tes Modul 3.1, 3.2, dan 3.3 Guru Penggerak

Berikut ini daftar contoh soal Post Test Guru Penggerak untuk masing-masing modulnya.

Soal Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Perhatikan narasi di bawah untuk menjawab soal 1-2!

Rayhan adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni. Dia juga sopan dan baik hati. Dia selalu membuat orang terkesan dengan karya-karya seni yang dibuatnya. Namun dia kurang memahami dan menguasai pelajaran Matematika. Nilai-nilainya untuk pelajaran Matematika selalu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebelum mengikuti Ujian Akhir SMA dan pengumuman kelulusan SMA, Rayhan sudah diterima di universitas pilihannya di jurusan Seni dengan program beasiswa. Pada hari ujian akhir sekolah pelajaran Matematika, Pak Didi adalah guru pengawas ujiannya. Pak Didi memergoki Rayhan menyontek pada saat ujian akhir sekolah Matematika. Rayhan pun sudah mengakuinya ketika ditanya oleh Pak Didi. Setelah ujian selesai, Pak Didi menghadap kepala sekolah, Ibu Dian. Ibu Dian paham, bila sekolah menindaklanjuti kasus ini sesuai peraturan, Rayhan bisa kehilangan kesempatannya untuk mendapatkan beasiswa di universitas impiannya atau bila ia berbelas kasihan pada Rayhan dan menyimpan kejadian ini rapat-rapat, berarti Ibu Dian tidak mengikuti peraturan sekolah, mungkin Pak Didi akan mempertanyakan prinsip keadilan yang selama ini mereka junjung di sekolah. (Modul 3.1 Angkatan 5 Reguler, 2022, hlm. 10)

1. Kasus di atas memperlihatkan dilema etika Ibu Dian, kedua pilihannya dapat dibenarkan berdasarkan?

A. prinsip keadilan dan rasa belas kasih

B. prinsip kesamaan dan rasa kasihan

C. prinsip keadilan dan kesamaan

D. prinsip kesetaraan dan tidak pandang bulu

E. prinsip belas kasih dan tak pandang bulu

Jawaban: A

2. Mengapa Ibu Dini diperbolehkan memilih untuk menyimpan rapat-rapat kasus Rayhan?

A. Rayhan tidak sengaja menyontek

B. Menyangkut kehidupan masa depan pendidikan

C. Menyangkut perasaan

D. Menyangkut rasa keadilan

E. Menyangkut masa depan Rayhan

Jawaban: E

Perhatikan narasi di bawah untuk menjawab soal 3-5!

Pak Doni adalah seorang kepala sekolah yang baru diangkat di SMA Bakti Nusantara. Tahun ajaran ini, sekolah tersebut menerima dana Tanggung jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) dari sebuah perusahaan minyak yang peduli pada dunia pendidikan. Dana tersebut diberikan pada sekolah untuk membiayai pelatihan guru dalam bidang literasi digital. Setelah acara pelatihan guru selesai, Ibu Rini, bendahara kegiatan mengatakan pada Pak Doni bahwa guru-guru bertanya apakah akan ada acara makan-makan. Bu Rini juga mengatakan masih ada sisa dana CSR tersebut, dan biasanya setiap selesai kegiatan pelatihan, sisa dana digunakan untuk makan-makan para guru di restoran dekat sekolah. Ibu Rini pun sebagai bendahara panitia, sudah terbiasa membuat kwitansi palsu untuk membiayai acara tersebut, atas sepengetahuan kepala sekolah sebelumnya. Bila Anda menjadi Pak Doni, keputusan apa yang akan Anda ambil? (Ibid, Hlm. 10)

3. Nama situasi di atas adalah?

A. Bujukan Kesalahan

B. Bujukan Moral

C. Bujukan Kebenaran

D. Bujukan Kejujuran

E. Bujukan Etika

Jawaban: B

4. Benar dan salah dalam narasi di atas mencakup..

A. Salah jika acara makan-makan tidak diselenggarakan

B. Benar jika Pak Doni menyetujui pemalsuan

C. Benar jika Pak Doni menyetujui acara makan-makan

D. Benar jika Pak Doni menolak acara makan-makan

E. Salah jika Pak Doni menolak acara makan-makan

Jawaban: D

5. Jika dari sudut pandang Pak Doni, ia masuk dalam paradigma...

A. Rasa keadilan lawan rasa kasihan

B. Individu lawan kelompok

C. Jangka pendek lawan jangka panjang

D. Kebenaran awan kesetiaan

E. Semua jawaban di atas benar

Jawaban: B

Soal Modul 3.2: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

6. Sekolah di suatu Pulau terpencil memiliki fasilitas pendidikan yang terbatas. Para guru mempunyai harapan untuk dapat menjalankan pendidikan agar para murid tak merasa tertinggal.

Dari narasi di atas, hal yang perlu dilakukan guru untuk mengembangkan pendidikan di sekolahnya adalah...

A. Meminta dana untuk pengembangan ke orang tua siswa

B. Mencari sumber daya lain yang tidak ada di tempatnya

C. Menggunakan segala sumber daya apa adanya

D. Memanfaatkan segala sumber daya yang ada semaksimal mungkin

E. Membiarkan sumber daya yang ada dan mencari sumber daya lain

Jawaban: D

7. Adanya kepercayaan dalam hal kepemimpinan, saling bekerja sama, saling berjuang untuk masa depan yang sama. Hal ini merupakan pengertian dari modal...

A. Alam

B. Politik

C. Sosial

D. Finansial

E. Manusia

Jawaban: C

8. Mengapa politik termasuk sebagai salah suatu modal?

A. Membantu siswa mempelajari politik

B. Dapat dijadikan dasar berjalannya pendidikan

C. Dapat memonopoli kegiatan belajar

D. Dapat melahirkan kebijakan yang berorientasi ke peningkatan kualitas belajar

E. Dapat menciptakan kewenangan semaunya

Jawaban: D

9. Pak Hartono merupakan guru olahraga. Setiap pelajaran olahraga, ia mengajak para siswa keluar sekolah sambil mengeksplorasi bentang alam yang ada di sekelilingnya. Kendati terbatas dalam hal fasilitas (tak punya lapangan luas), siswa tetap dapat memperoleh pelajaran dan berbaur dengan kehidupan masyarakat sekitar sekolah.

Situasi di atas menunjukkan bahwa Pak Hartono..

A. Mampu membuat senang para murid

B. Mampu memaksimalkan modal alam kendati modal fisiknya terbatas

C. Memberikan akses pada murid untuk keluar sekolah ketika jam olahraga

D. Membebaskan muridnya untuk keluar sekolah untuk belajar

E. Memanfaatkan alam yang ada di sekitarnya

Jawaban: B

10. Modal fisik terdiri dari bangunan dan infrastruktur, maksudnya...

A. Bangunan adalah tempat untuk pembelajaran dan infrastruktur adalah sistem pendukung di sekitarnya

B. Bangunan adalah modal fisik dan infrastruktur termasuk sebagai bagiannya

C. Bangunan dibangun untuk pendidikan dan infrastruktur ada untuk pendukungnya

D. Di bangunan terdapat kelas dan infrastruktur ada di luar kelas

E. Bangunan terlihat, sementara infrastruktur tak terlihat

Jawaban: A

Soal Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

11. Murid dijadikan sebagai pertimbangan utama sebagai pelajar dan pemegang pengaruh pendidikan. Maksudnya?

A. Program pendidikan dibuat demi perkembangan mereka dan mereka yang menjadi pusatnya

B. Pendidikan dijalankan untuk mereka, bukan guru

C. Pusat pendidikan adalah murid

D. Mereka adalah pemimpin pendidikan sekarang

E. Pendidikan dirancang untuk membuat mereka pintar

Jawaban: A

12. Murid tidak hanya diberikan instruksi oleh guru, namun mereka juga didefinisikan sebagai pengamat, penanya, dan penjelajah. Maksudnya...

A. Mereka mengeksplorasi apa yang ada di sekelilingnya sebagai bentuk pembelajaran

B. Mereka sering mengamati, menanyakan sesuatu, dan menjelajahinya

C. Mereka mengetahui cara mengamati, menanyakan sesuatu, dan menjelajah

D. Mereka perlu diberikan instruksi agar mengetahui cara melakukan ketiga hal tersebut

E. Mereka sudah tahu segala hal tanpa perlu diberikan instruksi

Jawaban: A

13. Program pendidikan agar bisa berdampak positif tetap memerlukan peran seorang guru. Di antaranya adalah...

A. Memberi instruksi dan mengurangi kontrol

B. Mengurangi kontrol dan mengajak mereka belajar

C. Mengurangi instruksi dan menaikkan kontrol

D. Memberi instruksi dan mengajak mereka belajar

E. Mendampingi dan mengurangi kontrol

Jawaban: E

14. Murid dapat dikatakan sebagai “Agency” ketika...

A. Dapat menjadi agen

B. Dapat belajar sendiri

C. Dapat mengungkapkan segala yang sudah dipelajarinya

D. Dapat merasa bahwa dirinya mempunyai kontrol atas sesuatu

E. Dapat berjalan sendiri

Jawaban: D

15. Salah satu sifat murid sebagai human agency adalah Intensi, maksudnya...

A. Aktif dalam berbagai hal

B. Sadar terhadap fungsi diri sendiri

C. Punya aksi nyata

D. Pemikirannya untuk masa depan

E. Terencana dan mempertimbangkan keinginan pihak lain yang saling berketergantungan

Jawaban: E

Contoh Soal Essay

1. Apa yang dimaksud dengan paradigma, "Rasa keadilan lawan rasa kasihan."?

Dalam paradigma ini, pilihannya adalah antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Kita bisa memilih untuk berlaku adil dengan memperlakukan hal yang sama bagi semua orang, atau membuat pengecualian dengan alasan kemurahan hati dan kasih sayang.

Terkadang memang benar untuk berpegang teguh pada peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata).

Pilihan untuk membengkokkan peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa kasihan (kebaikan) Misalnya, ada peraturan di rumah, Anda harus ada di rumah pada saat makan malam. Misalnya suatu hari Anda pulang ke rumah terlambat karena seorang teman membutuhkan bantuan Anda. Situasi ini dapat menunjukkan dilema keadilan lawan rasa kasihan, terhadap orang tua Anda. Apakah ada konsekuensi dari melanggar peraturan tentang pulang ke rumah tepat waktu untuk makan malam, atau haruskah orang tua Anda membuat pengecualian?

2. Apa yang dimaksud dengan "sekolah sebagai ekosistem?"

Ekosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah ekosistem mencirikan suatu pola hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.

Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah:

  • Murid
  • Kepala Sekolah
  • Guru
  • Staf/Tenaga Kependidikan
  • Pengawas Sekolah
  • Orang Tua
  • Masyarakat sekitar sekolah
  • Dinas terkait
  • Pemerintah daerah
Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah:

Keuangan

  • Sarana dan prasarana
  • Lingkungan alam

3. Sebutkan 10 contoh cara sekolah atau guru mempromosikan "suara murid"!

Jawaban:

  1. Membangun kepercayaan diri murid agar mereka percaya bahwa setiap suara berharga dan layak didengar.
  2. Melibatkan murid dalam memberikan umpan balik terhadap proses belajar yang telah dilakukan.
  3. Melibatkan murid dalam memberikan umpan balik terhadap berbagai program dan kebijakan-kebijakan sekolah.
  4. Melibatkan murid dalam menyusun kriteria penilaian.
  5. Memberikan kesempatan murid untuk bertanya, memberikan pendapat, berdiskusi dalam berbagai kesempatan dan proses pembelajaran.
  6. Mengajak murid untuk mendiskusikan keyakinan kelas dan membuat kesepakatan kelas.
  7. Memberikan kesempatan murid untuk memberi saran terkait menu yang dijual kantin.
  8. Membuat kotak saran untuk murid memberikan saran dan masukan tentang sekolah.
  9. Melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Mengidentifikasi masalah atau persoalan yang terjadi dalam dunia nyata yang menarik bagi murid dan kemudian memberi kesempatan mereka untuk bekerja sama dan bertukar pikiran tentang strategi dan solusi untuk permasalahan tersebut.
  10. Membentuk dewan murid atau komite-komite yang anggotanya adalah murid-murid untuk memberikan masukan kepada sekolah terhadap berbagai elemen sekolah lainnya (misalnya lingkungan, fasilitas, kegiatan, kantin, seragam).

Baca juga artikel terkait KURIKULUM MERDEKA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Fadli Nasrudin