Menuju konten utama

Chelsea Juara Piala Super UEFA 2021: Alasan Kepa Gantikan Mendy

Keputusan Thomas Tuchel mengganti Mendy dengan Kepa, yang berbuah kemenangan Chelsea dalam laga Piala Super Eropa, berdasarkan data statistik. 

Chelsea Juara Piala Super UEFA 2021: Alasan Kepa Gantikan Mendy
Para pemain Chelsea merayakan dengan trofi setelah memenangkan adu penalti dan Piala Super Eropa dalam pertandingan melawan Villarreal di Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara, Rabu (11/8/2021). ANTARA FOTO/Action Images via Reuters/Jason Cairnduff/AWW/sa.

tirto.id - Kepa Arrizabalaga menjadi pahlawan kemenangan Chelsea di laga Piala Super Eropa 2021, Kamis (12/08/2021) dini hari WIB. Masuk menggantikan Edouard Mendy jelang adu penalti, kiper asal Spanyol itu sukses mementahkan tendangan 2 eksekutor dari Villarreal.

Dalam laga yang digelar di Stadion Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara tersebut, Chelsea sebagai juara Liga Champions musim lalu harus berhadapan dengan Villarreal selaku juara Europa League.

Permainan semula tampak mudah bagi The Blues ketika Hakim Ziyech membuka keunggulan Chelsea pada menit 27 usai memanfaatkan umpan Kai Havertz. Namun, di babak kedua, Villarreal asuhan Unai Emery bangkit. Kerja keras mereka pada akhirnya berbuah manis di menit 73. Lewat sebuah serangan apik, Gerard Moreno menuntaskan umpan Boulaye Dia menjadi gol penyeimbang.

Tak ada gol di sisa waktu normal. Begitu pula di babak perpanjangan waktu. Momen menarik nan unik terjadi di menit 119 saat Kepa bersiap masuk lapangan untuk menggantikan Mendy. Ternyata, keputusan pelatih Thomas Tuchel dijawab sempurna oleh eks kiper Athletic Bilbao itu.

Saat adu penalti, Kepa mementahkan tendangan Aissa Mandi sebagai eksekutor kedua Villarreal. Keberhasilan Kepa menyelamatkan Chelsea yang sebelumnya gagal mencetak gol lewat Havertz.

Lantas, ketika menghadapi penendang ketujuh, Kepa menangkap dengan sempurna sepakan Raul Albiol dan memastikan gelar Piala Super Eropa 2021 menjadi milik Chelsea.

Usai laga, Tuchel mengaku tidak melakukan perjudian saat memutuskan pergantian kiper di menit-menit akhir laga. Rencana itu bahkan sudah ia susun sejak lama. Bahkan, sejak ia menjadi pelatih Chelsea menggantikan Frank Lampard.

Ketika pertama kali bergabung, Tuchel disuguhi data statistik kedua kiper utama Chelsea tersebut. Statistik menyebutkan bahwa Kepa lebih unggul dari Mendy jika pertandingan diakhiri dengan adu penalti. Keputusan beradasar data itu pun akhirnya berbuah manis di Belfast dini hari tadi.

"Ketika kami (Tuchel dan stafnya) datang ke Chelsea dan ada pertandingan melawan Barnsley (FA Cup), kami sudah menerima data statistik para pemain. Tim analis dan pelatih kiper memberikan data bahwa Kepa punya persentase lebih baik dalam menepis penalti," kata Tuchel via situs resmi Chelsea.

"Lalu, kami bicara dengan Kepa dan Edou (Mendy) mengenai hal itu, terutama soal kemungkinan adanya pergantian kiper ketika laga harus berlanjut ke adu penalti," tambah dia.

Perbandingan Data Statistik: Kepa vs Mendy

Merujuk data statistik, Kepa memang membuktikan diri lebih unggul dari Mendy dalam urusan adu penalti. Bahkan, total penyelamatan penalti yang dilakukan Mendy tak sampai separuh dari jumlah yang dibukukan oleh Kepa.

Berdasar data Transfermarkt, selama kariernya, Kepa pernah menepis 5 tendangan penalti lawan. Keberhasilan pertama Kepa terjadi pada musim 2014-2015. Kala itu, Kepa masih bermain di Divisi Segunda membela tim Bilbao B.

Dalam pertandingan melawan Atletico Madrid B, Kepa sukses menepis tendangan Samu Saiz. Pada musim berikutnya, masih bersama tim dan dalam ajang yang sama, eksekusi Chuli, pemain Real Valladolid juga berhasil dimentahkan oleh Kepa.

Kemudian, pada musim 2017-2018 saat bersama tim utama Bilbao, Kepa dua kali dalam semusim menggagalkan penalti lawan. Pertama, ia menepis tendangan penalti Manu Trigueros dari Villarreal dan Youssef En-Nesyri yang kala itu masih bermain untuk Malaga.

Sementara saat bersama Chelsea, Kepa pernah menepis tendangan penalti dari Gylfi Sigurdsson (Everton) pada 17 Maret 2019.

Selama menjadi kiper, Kepa telah menghadapi 22 tendangan penalti. Sebanyak 22,7 persen dari jumlah tersebut berhasil ia gagalkan. Sedangkan 17 tendangan penalti lainnya berhasil membuat gawang Kepa bobol.

Adapun Mendy, selama menjadi kiper, hanya pernah menggagalkan 2 tendangan penalti. Pertama adalah eksekusi dari pemain Strasbourg Alsace, Jonas Martin, ketika Mendy masih bermain untuk Rennes di Liga Perancis 2019-2020.

Lantas yang kedua, baru saja terjadi di akhir musim lalu. Tepatnya ketika Mendy menebak dengan benar niatan Sergio Aguero melepaskan penalti panenka di Stadion Etihad. Dengan mudah, Mendy menangkap bola dalam laga kontra Man City yang dimenangkan Chelsea tersebut.

Rasio keberhasilan Mendy menepis tendangan penalti memang tercatat rendah karena ia tercatat gagal 24 kali. Dengan kata lain, dari 26 tendangan penalti yang sudah ia hadapi sejauh ini, hanya 7,6 persen yang berhasil ditepis.

Tuchel memuji kedua kipernya itu karena mereka tidak memaksakan ego masing-masing dan lebih memilih kepentingan tim di atas ambisi pribadi.

"Fakta bahwa Edou [Mendy] menerima keputusan itu [digantikan Kepa] adalah hal yang luar biasa. Itu sudah menjadi keputusan sejak sebelum laga melawan Barnsley di musim lalu. Mereka adalah pemain yang luar biasa dan saya turut senang untuk keduanya," ujar Tuchel.

Baca juga artikel terkait PIALA SUPER EROPA 2021 atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Addi M Idhom