tirto.id - Asisten pelatih Borneo FC, Charis Yulianto merasa senang lantaran para pemainnya mengalami perkembangan yang cukup signifikan jelang bergulirnya Shopee Liga 1 2019. Lebih lanjut, Charis mengatakan bahwa skuatnya terlihat antusias dalam sesi latihan.
Meski diakuinya latihan yang dilakoni Pesut Etam cukup melelahkan, dampak yang dihasilkan dapat membuat performa Diego Michiels dan kawan-kawan bakal optimal pada pertandingan pertama melawan Persebaya, Kamis (16/5/2019) mendatang.
“Alhamdulillah progres seluruh pemain cukup bagus, meskipun latihannya cukup menguras tenaga di bulan puasa namun seluruh pemain menunjukkan semangat yang luar biasa agar bisa masuk di starting eleven,” katanya seperti dikutip laman resmi Borneo FC, Senin (13/5/2019).
Selain itu, kabar baik juga menghinggapi skuat asuhan Mario Gomez karena para pemain yang sempat mengalami cedera mulai pulih dan ikut memanaskan persaingan untuk menjadi pilihan utama.
Bahkan, khusus pemain yang berposisi di lini tengah, Pesut Etam cukup banyak pilihan. Penggawa yang akan menjadi starter dalam laga perdana nanti diperkirakan bakal bergantung pada kesiapan, kondisi fisik, serta strategi yang akan diterapkan.
Padahal sebelumnya Borneo FC sempat kekurangan pemain di sektor gelandang lantaran banyaknya penggawa yang absen. Hal tersebut terlihat pada laga terakhir saat melawan Persib di ajang Piala Indonesia. Saat itu, Mario Gomez tidak banyak mempunyai pilihan dan mempertahankan Asri Akbar dan Finky Pasamba bermain 90 menit.
Kini pemain-pemain yang siap bersaing untuk mendapatkan perhatian Mario Gomez di lini tengah di antaranya Dirga Lasut, Wahyudi Hamisi, dan Ichsan Kurniawan.
“Apalagi seluruh pemain dalam kondisi yang cukup bagus saat ini, terutama kembalinya beberapa pemain tengah yang absen. Tentunya ini sangat positif dan tim pelatih banyak pilihan atau alternatif memposisikan pemain di sana,” imbuh Charis.
Menanggapi tentang bakal ketatnya persaingan, Charis pun berujar bahwa Mario Gomez mempunyai kuasa penuh untuk menentukan siapa yang bakal diturunkan. Pasalnya, Pesut Etam tak hanya mengandalkan pemain tertentu. Justru tim yang musim lalu berada di peringkat tujuh ini lebih mengandalkan kolektivitas tim.
“Semua kemampuan dikembalikan ke pemain itu sendiri. Siapa yang siap dia yang akan diturunkan. Artinya tidak hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja. Semua pemain punya kesempatan dan andil yang sama di lapangan,” pungkasnya.
Editor: Fitra Firdaus