Menuju konten utama

Cara Mengatasi Anyang-Anyangan: Antibiotik hingga Jaga Kebersihan

Pengobatan anyang-anyang berbeda berdasarkan faktor penyebabnya, mulai dari penggunaan antibiotik, obat-obatan tertentu, hingga menjaga kebersihan.

Cara Mengatasi Anyang-Anyangan: Antibiotik hingga Jaga Kebersihan
Ilustrasi Disuria. foto/istockphoto

tirto.id - Anyang-anyangan adalah kondisi ketidaknyamanan ketika buang air kecil. Kondisi tersebut juga dikenal sebagai disuria. Penderita anyang-anyangan biasanya mengalami buang air kecil tidak tuntas disertai rasa sakit nyeri.

Nyeri pada awal buang air kecil bisa menjadi gejala infeksi saluran kemih. Nyeri setelah buang air kecil bisa menjadi tanda adanya masalah pada kandung kemih atau prostat. Berikut penyebab terjadinya disuria pada wanita maupun pria dilansir dari Creveland Clinic.

Penyebab anyang-anyangan atau disuria pada wanita :

  • Infeksi kandung kemih (sistitis).
  • Infeksi vagina.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Endometritis dan penyebab lain di luar saluran kemih, termasuk divertikulosis dan divertikulitis.
  • Peradangan kandung kemih atau uretra (uretritis).
  • Peradangan juga dapat disebabkan oleh hubungan seksual, penggunaan douche, sabun, kertas toilet beraroma, spons kontrasepsi, atau spermisida.

Penyebab anyang-anyangan atau disuria pada pria :

  • Infeksi saluran kemih dan infeksi lain di luar saluran kemih, termasuk divertikulosis dan divertikulitis.
  • Penyakit prostat.
  • Kanker.

Mengutip laman Rumah Sakit Pondok Indah Group, umumnya peningkatan frekuensi kemih disebabkan beberapa faktor. Faktor-faktor pemicu tersebut antara lain banyaknya volume air yang dikonsumsi, konsumsi jenis minuman tertentu, hingga perubahan suhu.

Artinya makin banyak jumlah asupan cairan yang diminum seseorang, makin banyak pula produksi urinnya. Hal ini kemudian memicu peningkatan frekuensi berkemih secara otomatis. Sedangkan pada suhu udara yang lebih dingin, ginjal akan mengekskresikan air lebih banyak, sehingga produksi urin meningkat.

Selain itu, sejumlah penyakit tertentu juga dapat memicu munculnya disuria, seperti kencing manis, infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, dan lain-lain.

Nyeri yang terkait dengan beberapa infeksi, seperti sistitis interstisial, mungkin lebih sulit atau lebih lambat diobati dengan terapi obat. Oleh karena itu, penderita biasanya disarankan oleh dokter untuk minum obat selama 4 bulan hingga merasa lebih baik.

Kendati demikian, anyang-anyangan sendiri dapat menjadi salah satu penanda kehamilan seseorang. Anyang-anyangan pada ibu hamil terjadi akibat perubahan fisiologis. Ini terjadi karena beberapa faktor, seperti perubahan hormonal dan desakan rahim yang membesar di rongga panggul pada kandung kemih.

Cara Mengatasi Anyang-Anyangan atau Disuria

Pengobatan anyang-anyang berbeda berdasarkan faktor penyebabnya. Cleveland Clinic menyebutkan bahwa anyang-anyangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik. Selain itu, penderita dapat mempertimbangkan obat-obatan yang dijual bebas untuk mengatasi disuria.

Bila rasa sakit parah, maka dokter biasanya akan memberikan penderia resep phenazopyridine. Perlu diketahui bahwa obat tersebut memiliki efek samping yang dapat mengubah warna urin menjadi merah-oranye dan menodai pakaian dalam. Di sisi lain, peradangan yang disebabkan iritasi pada kulit biasanya diobati dengan menghindari penyebab iritasi.

Penderita juga disarankan untuk selalu menjaga kebersihan dan banyak minum air putih saat mengalami anyang-anyangan. Namun, apabila kondisi anyang-anyangan berlangsung lama atau sering, penderita sebaiknya segera menghubungi dokter.

Dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan pencegahan jika penderita telah mengalami infeksi kandung kemih berulang. Perawatan pencegahan tersebut dilakukan dengan konsumsi antibiotik harian dalam dosis kecil untuk mencegah atau mengendalikan infeksi kandung kemih.

Mengutip dari Heatlhline, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi anyang-anyangan:

1. Hindari deterjen dan perlengkapan mandi beraroma untuk mengurangi risiko iritasi.

2. Sering minum air putih lebih banyak, sekitar dua hingga tiga liter air perhari.

3. Buang air kecil segera sejak merasa perlu.

4. Sering mandi.

5. Kenakan pakaian berbahan katun dan ganti pakaian dalam setiap hari.

6. Bagi wanita, setelah buang air kecil, bersihkan urin dari bagian dalam bibir vagina. Bersihkan dengan cara mengusap dari depan ke belakang setelah buang air kecil.

7. Buang air kecil sebelum dan sesudah aktivitas seksual.

8. Hindari menggunakan diafragma atau spermisida. Pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi lain, seperti menggunakan kondom berpelumas nonspermicidal bagi pria.

9. Bagi wanita hindari penggunaan douche atau semprotan vagina.

10. Memperbaiki posisi saat buang air kecil. Posisi urinasi jika mengalami anyang-anyangan sebaiknya dengan posisi sedikit menungging ke depan untuk membantu pengosongan urin pada kandung kemih lebih maksimal.

Baca juga artikel terkait PENYEBAB ANYANG-ANYANGAN atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Yonada Nancy