tirto.id - Bayern Munchen melalui CEO Karl-Heinz Rummenigge menyatakan enggan mempermanenkan status Philippe Coutinho. Performa sang pemain pinjaman dari Barcelona yang tidak terlalu meyakinkan menjadi dasar Die Roten tidak ingin menjadikan Coutinho sebagai pemain tetap di Allianz Arena.
Coutinho datang ke Bayern dengan status pinjaman dari Barcelona untuk musim 2019/2020. Menurut kesepakatan, Bayern boleh memiliki Coutinho secara permanen jika puas dengan penampilan sang pemain. Jika opsi itu yang diambil Bayern, mereka diharuskan membeli Coutinho dengan harga 120 juta euro.
Akan tetapi, Rummenigge enggan dengan opsi tersebut. Meski secara keseluruhan, ia tak menutup kemungkinan ada cara lain bagi Coutinho untuk tetap berada di Bayern musim depan.
“Opsi tersebut sudah tak berlaku dan kami memilih untuk tidak menggunakannya. Kami akan menyusun rencana untuk skuad kami musim depan. Kita lihat saja apakah ada tempat untuk dia (Coutinho) atau tidak,” kata Rummenigge.
Penampilan Coutinho bersama Bayern secara keseluruhan memang tak sesuai ekspektasi. Secara statistik, musim ini Coutinho main dalam 22 pertandingan Bundesliga. 15 di antaranya main sejak menit awal dan sisanya masuk sebagai pemain pengganti.
Ada 8 gol dan 6 asis yang ia buat dalam 1.386 menit aksinya di Liga Jerman. Sedangkan di Liga Champions, Coutinho main 7 kali (5 inti, 2 pengganti) selama 438 menit, mencetak 1 gol dan 2 asis.
Philippe Coutinho direkrut Barcelona pada bursa transfer musim dingin 2018 dengan harga maksimal 160 juta euro. Sebelum tampil untuk klub Catalan, ia memiliki catatan 54 gol dalam 201 penampilan bersama Liverpool.
Namun, pemain yang bisa berposisi sebagai gelandang serang atau sayap ini tidak istimewa di Barcelona. Ia menyumbang 21 gol dari 76 penampilan, sebelum dipinjamkan ke Bayern musim ini.
Di posisi bermain Coutinho, sudah cukup banyak pemain Bayern Munchen dengan kualitas yang tak kalah bagus. Sebut saja seperti Thomas Muller, Serge Gnabry, Kingsley Coman, atau bahkan Leon Goretzka yang terkadang dimainkan di belakang striker utama.
Statistik Coutinho tak lebih bagus dibandingkan Serge Gnabry. Di Bundesliga, Gnabry yang baru 22 tahun itu sudah bermain 24 kali dengan 20 di antaranya sebagai pemain inti. Ada 11 gol dan sembilan asis yang ia buat. Di Liga Champions, Gnabry mencetak enam gol dan satu asis dalam enam pertandingan.
Dibandingkan dengan Muller pun statistik Coutinho juga masih kalah. Muller yang telah lama mengabdikan dirinya untuk Bayern itu sudah main 26 kali di Bundesliga dengan 19 di antaranya jadi starter sejak menit awal. Enam gol dan 16 asis ia buat selama 1.647 menit. Demikian pula di Liga Champions ketika Muller mencetak dua gol dan satu asis dalam enam laga.
Hal lain yang membuat Coutinho semakin tak populer di mata petinggi Bayern adalah adaptasi yang lambat. Selain itu ia sudah beberapa kali cedera yang membuatnya tak bisa mengeluarkan potensi maksimalnya di Jerman.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus