Menuju konten utama

Bom Gereja Surabaya: Tim Reaksi Cepat Dikirim untuk Tangani Korban

Tim reaksi cepat akan memverifikasi jumlah dan kondisi korban bom gereja Surabaya termasuk memberikan pertolongan darurat.

Bom Gereja Surabaya: Tim Reaksi Cepat Dikirim untuk Tangani Korban
Ilustrasi teror bom. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

tirto.id - Tim reaksi cepat dikirim Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terkait ledakan bom pada beberapa gereja di Surabaya, Jawa Timur.

"Tim ini kami berangkatkan hari ini juga mengingat pastinya para korban membutuhkan pertolongan pertama setelah peristiwa menimpanya", ujar Wakil Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo melalui keterangan tertulis di Jakarta Minggu (13/5/2018).

Tim reaksi cepat menurut Hasto, akan memverifikasi jumlah dan kondisi korban bom gereja Surabaya termasuk memberikan pertolongan darurat.

Hasto menuturkan tim reaksi cepat akan segera mendatangi korban dan keluarga korban guna menyampaikan kemungkinan adanya layanan yang diperlukan seperti rehabilitasi medis dan psikologis.

"Rehabilitasi medis dan psikologis penting agar trauma korban setidaknya bisa ditangani dengan cepat," jelas Hasto.

Selain rehabilitasi pasca menjadi korban, tentunya rehabilitasi medis dan psikologis jangka panjang akan tetap diberikan karena pengalaman LPSK menangani korban terorisme, rehabilitasi medis dan psikologis bagi korban tidak bisa hanya sesaat, melainkan berkelanjutan hingga trauma bisa ditekan.

Hasto menyatakan LPSK juga akan berkoordinasi dengan rumah sakit dan aparat kepolisian untuk pendampingan proses peradilan termasuk upaya mendapatkan kompensasi negara bagi korban.

Hingga saat ini, sebanyak 10 ambulans disiagakan di salah satu lokasi ledakan bom yakni Gereja Santa Maria, Ngagel, Surabaya.

Salah seorang petugas parkir Gereja Santa Maria Suwardi mengatakan serangan terjadi saat ia sedang mengatur kendaraan di jalan depan gereja.

"Kejadiannya sekitar pukul 07.30 WIB, saat itu saya sedang mengatur kendaraan yang berjumlah lima unit, dan tiba-tiba terdengar ledakan keras dari halaman gereja," katanya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Ia mengemukakan begitu mendengar ledakan, ia langsung berusaha menyelamatkan diri. Saat itu terlihat asap membumbung tinggi di dekat lokasi kejadian.

"Posisi saya saat itu berada 50 sampai dengan 100 meter, dan hanya mendengar ledakan keras," katanya.

Baca juga artikel terkait BOM SURABAYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora