tirto.id -
Militansi bobotoh Persib dikhawatirkan oleh manajemen Sriwijaya FC akan mempengaruhi mental para pemain Sriwijaya pada laga terakhir grup A Piala Bhayangkara di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/3/2016) mendatang. Pendukung tim asal Bandung tersebut dipandang memiliki militansi yang tinggi dalam mendukung Persib di kandangnya sendiri.
“Rasa khawatir tim ini lebih kepada mental pemain, karena ditakutkan bakal mempengaruhi konsentrasi karena ramainya pendukung lawan. Sementara di satu sisi, tim menargetkan tiket ke semifinal,” kata Achmad Haris selaku sekretaris tim Sriwijaya saat dihubungi di Palembang, Jumat (25/3/2016).
Bobotoh memang selalu memadati stadion saat Persib bermain di Jawa Barat, dan hal tersebut menurut Haris cukup membuat Sriwijaya gentar. Menurutnya, laga nanti tak akan mudah meskipun baru babak penyisihan sebab yang dihadapi adalah tim kuat dengan pendukung fanatik yang berjumlah hingga puluhan ribu orang.
“Klub hanya berharap laga dapat berjalan baik, pemain benar-benar profesional dan penonton dapat menerima apa pun hasil dari pertandingan ini,” imbuh Haris.
Pemain-pemain Sriwijaya diharapkan bisa tetap profesional selama menjalani pertandingan. Manajemen telah mengingatkan sejumlah mantan pemain Persib, yakni kapten Sriwijaya Firman Utina, M. Ridwan, Supardi Nasir, dan Achmad Jufriyanto untuk tak terpengaruh dengan kondisi yang potensial terjadi, semisal mendapat cemoohan atau hujatan dari para bobotoh.
Laskar Wong Kito akan turun dengan kekuatan penuh sebab tak ada pemain yang sedang terkena akumulasi kartu ataupun dilanda cedera. Menurut sang pelatih, Hartono Ruslan, timnya hanya sedang dibayangi faktor kelelahan oleh karena ketatnya pertandingan pada tiga laga awal di penyisihan grup. (ANT)