Menuju konten utama

Blok Mahakam akan Dikelola Penuh Pertamina

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan bahwa Pertamina akan mengelola sepenuhnya Blok Mahakam pada 2018 nanti. Jonan mengaku, penyelesaian pengalihan pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina sudah selesai.

Blok Mahakam akan Dikelola Penuh Pertamina
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait transisi pengelolaan Blok Mahakam di Jakarta, Selasa (25/10). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/-

tirto.id - Menyusul telah selesainya pengalihan Blok Mahakam, PT Pertamina (Persero) dikabarkan akan mengelola sepenuhnya blok migas itu. "Saya dan Pak Archandra melaporkan bahwa penyelesaian pengalihan pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina sudah selesai, sehingga pada 2018 akan dikelola sepenuhnya oleh Pertamina," kata Jonan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, di Jakarta.

Sebagaimana diberitakan Antara, Senin (31/10/2016), ia menyebutkan bahwa penyelesaian pengalihan blok migas itu merupakan arahan Presiden Jokowi saat dirinya baru bertugas menjadi menteri ESDM. "Kementerian ESDM harus menyelesaikan proses pengalihan pengelolaan Blok Mahakam. Itu yang dilaporkan ke Presiden," katanya.

Sementara itu, mengenai penurunan harga gas untuk industri, mantan Menhub itu mengatakan harus ada konsensus dulu dengan Kemenperin. "Nanti saya akan menghadap ke Menperin untuk diskusi, setelah itu baru kita ambil keputusan," katanya.

Jonan optimistis penurunan harga gas untuk industri bisa diberlakukan dalam waktu dekat. "Insya Allah bisa, tunggu dululah, sekarang masih dibahas," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar juga menyebutkan penurunan harga gas untuk industri sedang dibahas. "Sedang dibahas, tunggu karena kita ingin dievaluasi secara menyeluruh baik dari sisi industrinya, siapa yang bisa menerimanya, berapa impact-nya kalau harga gas diturunkan dan dampak ke masing-masing industri," katanya.

Ia menyebutkan untuk insentif hulunya, pemerintah akan melihat dari sisi cost recovery-nya karena kalau hulu yang sudah beroperasi capex-nya sudah dikeluarkan. "Biaya operasinya yang mungkin bisa dikurangi, kita lihat berapa komponen yang bisa kita kurangi," katanya.

Ia menyebutkan untuk proyek-proyek kedepan akan dilihat mulai dari capexnya atau investasi awal, kemudian pemilihan teknologinya karena erat sekali pemilihan teknologi dengan biaya. "Kalau teknologinya tidak tepat bisa saja cost-nya naik, dampaknya harga gas di hulu akan naik. Tapi kalau teknologinya pas maka harga gas di hulu juga akan turun," katanya.

Ia menyebutkan tim sedang bekerja sekuat tenaga dalam penurunan harga gas itu. "Jangan sampai apapun yang kita putuskan belum secara komprehensif dikaji. Karena itu mohon bersabar, percayalah kita bekerja sangat keras untuk melihat semua aspeknya," katanya.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari