tirto.id - Facebook Inc. menghantam ekspektasi Wall Street. Pendapatan triwulannya melonjak tajam lebih dari 50 persen seiring dengan semakin menggodanya aplikasi mobile dan layanan live video terbaru mereka bagi para pemasang iklan untuk menggelontorkan sejumlah besar dana pada platform raksasa media sosial ini.
Kamis (28/4/2016) waktu setempat, saham perusahaan ini melonjak 9,5 persen menjadi $118,39 atau hampir tiga kali lipat dari harga penawaran saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) empat tahun silam.
Facebook juga mengumumkan akan menerbitkan saham non-voting baru yang akan diberikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham saat ini. Langkah itu membuat Chief Executive Officer (CEO) Mark Zuckerberg dapat mengurangi sahamnya untuk mendanai kegiatan filantropinya tanpa melepaskan kendali kepada perusahaan media sosial yang dia dirikan itu.
Dilaporkan pendapatan bersih perseroan kepada pemegang saham umum naik hampir tiga kali lipat menjadi $1,51 milyar, atau 52 sen per saham, pada kuartal pertama dari $509 juta, atau 18 sen per saham, setahun sebelumnya.
Secara kotor, Facebook memperoleh 77 sen per saham, mengalahkan ekspektasi Wall Street sebesar 62 sen. Total pendapatan naik menjadi $5,38 milyar dari $ 3,54 milyar, dengan pendapatan iklan meningkat 56,8 persen menjadi $5,20 miliar. Pendapatan iklan dari aplikasi mobile menyumbang sekitar 82 persen dari pendapatan iklan total, dibandingkan dengan sekitar 73 persen pada tahun sebelumnya.
Para analis rata-rata memperkirakan perolehan pendapatan sebesar $5,26 milyar.
"Setelah Intel dan IBM minggu lalu, dan kemudian Twitter dan Apple kemarin, ini adalah angka terbaik yang pernah saya lihat dalam [sektor] teknologi," kata Daniel Morgan, manajer portofolio senior di Synovus Trust Company, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, berdasarkan data perusahaan tersebut sampai 31 Maret 2016, diperkirakan sekitar 1,65 miliar orang menggunakan Facebook atau naik dari 1,44 miliar setahun sebelumnya.
Zuckerberg mengatakan pengguna menghabiskan waktu 50 menit per hari di Facebook, Instagram dan Messenger. Ini adalah waktu yang tergolong sangat lama di tengah jutaan aplikasi yang tersedia di Internet saat ini.
Beralihnya uang para pemasang iklan dari televisi ke Internet dan mobile platforms disinyalir tengah menjadi tren saat ini, dan Facebook menjadi salah satu pihak yang paling banyak diuntungkan karenanya.
Facebook baru-baru ini telah mengembangkan Facebook Live, sebuah layanan live video, serta mengeluarkan beberapa fitur baru yang membuat platform mereka semakin meyakinkan bagi para pengguna untuk membuat video dan membagikannya ke publik.
Perusahaan ini tengah menghadapi persaingan sengit dari Snapchat dan YouTube yang sama-sama dilanggani miliaran pengguna setiap hari.
Yang perlu dicatat adalah Facebook masih menyisakan potensi yang besar. Perusahaan itu masih belum membuka keran uangnya pada beberapa aplikasi populernya seperti Facebook Messenger dan WhatsApp hingga saat ini.
Dengan kenaikan laba triwulannya, strategi Facebook sepertinya dapat dikatakan sukses menarik perhatian para pemasang iklan sehingga membuat Facebook dapat meningkatkan marjin laba operasionalnya menjadi 55 persen dari 52 persen yang dicapai tahun lalu,
“Perusahaan secara konsisten 'waspada' terhadap pengeluaran yang lebih tinggi, tetapi mereka secara konsisten mengelola pengeluaran mereka untuk memberikan pendapatan yang menguntungkan.
“Mereka sebuah perusahaan yang mengesankan, dan mereka meninggalkan sangat sedikit ruang untuk kritik," kata analis Wedbush Securities Michael Pachter, yang menyebut margin operasi Facebook sebagai sebuah kejutan yang baik, demikian seperti dikutip dari Reuters.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara