tirto.id - Partai Demokrat resmi mengukuhkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. Melansir laporan Tirto, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pihaknya memantapkan dukungan itu dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat pada Rabu, 1 Maret 2023.
Sekitar dua bulan usai komitmen tersebut diungkap ke publik, beredar video yang mengeklaim bahwa Partai Demokrat batal mengusung Anies dalam Pilpres 2024.
Akun Facebook “29 Jan nolas dan Keyla Anjani” mengunggah reel berdurasi 9 menit dan 31 detik, tercantum keterangan foto “MENGAKU KALAH SAING SAMA JOKOWI DI DEMOKRAT BATAL LANJUT DUKUNG ANIES?”, disertai takarir dengan narasi yang sama.
Cover (sampul) video menampilkan foto Ketua Umum Partai Demokrat AHY bersama dengan Anies.
Sepanjang 19 hingga 26 April 2023 atau selama tujuh hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 2,1 ribu tanda suka, 838 komentar, dan dilihat sebanyak 233 ribu kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Partai Demokrat batal mengusung Anies sebagai capres?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.
Pada menit awal, video berisi pembacaan narasi tentang pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang membahas isu Anies adalah antitesis Jokowi.
Tirto kemudian menelusuri pernyataan tersebut dengan dengan kata kunci “Hasto Sebut Anies Belum Setara dengan Jokowi, Demokrat: Ojo Dibandingke” sesuai dengan tangkapan layar headline berita yang ada di menit 1:45 dalam video.
Hasilnya, Tirto menemukan artikel berita milik Kompas yang terbit tanggal 29 September 2022 dengan judul dan narasi sama seperti dalam video.
Artikel tersebut berisi pernyataan Hasto soal isu Anies adalah antitesis Jokowi, serta tanggapan Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra yang meminta untuk tak membandingkan Jokowi dan Anies.
Secara keseluruhan, artikel yang menjadi sumber narasi dalam awal video tersebut sama sekali tidak menyinggung soal isu Partai Demokrat yang diklaim batal mendukung Anies.
Selanjutnya, narator membacakan narasi yang berisi bahwa AHY diprediksi akan tinggalkan Anies jika dirinya tak terpilih menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Tirto kemudian kembali menelusuri pernyataan tersebut dengan kata kunci “Jika Tak Dipilih Jadi Cawapres, AHY Diprediksi Tinggalkan Anies” sesuai dengan tangkapan layar headline berita yang terdapat pada menit 4:40.
Hasilnya, Tirto menemukan artikel berita Kompas yang tayang pada 29 Maret 2023 dengan judul dan narasi sama dengan video.
Artikel tersebut berisi pernyataan pribadi Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam terkait peluang AHY jika tidak dipilih Anies sebagai cawapres.
Dalam pandangan Umam, AHY berpeluang hengkang dari koalisi pendukung Anies jika tak terpilih menjadi cawapres. Pasalnya, menurut Umam, Partai Demokrat tak akan mendapatkan limpahan elektoral dari pencalonan Anies jika AHY tidak terpilih menjadi cawapres.
Melansir laporanTirto, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra pernah menegaskan bahwa Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya pemilihan cawapres ke Anies. Berdasarkan penuturan Herzaky, AHY tidak ingin mengganggu proses perjalanan koalisi.
Ia juga memastikan bahwa Partai Demokrat saat ini masih tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Secara keseluruhan, baik dalam video maupun penelusuran fakta, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim bahwa Partai Demokrat batal mengusung Anies sebagai capres.
Sumber
Kompas.Hasto Sebut Anies Belum Setara dengan Jokowi, Demokrat: Ojo Dibandingke.
Kompas.Jika Tak Dipilih Jadi Cawapres, AHY Diprediksi Tinggalkan Anies karena Tak Dapat Limpahan Elektoral.
Editor: Farida Susanty & Shanies Tri Pinasthi