tirto.id - Rencana pemerintah menerapkan BBM satu harga di bumi cenderawasih mendapat dukungan teknis dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua. Program tersebut akan didukung dengan kebijakan yang bisa memperlancar sistem pembayaran di daerah-daerah terpencil.
Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Papua Adi Purwantoro, di Jayapura, Senin (21/11/2016) mengatakan, pihaknya akan melakukan distribusi uang kecil ke seluruh kabupaten di wilayah Papua termasuk daerah pegunungan yang selama ini sulit dijangkau. Hal ini dinilai dapat memperlancar kebijakan BBM satu harga tersebut.
“Bank Indonesia berkomitmen untuk melakukan distribusi uang kecil di seluruh Kabupaten wilayah Papua termasuk daerah pegunungan tengah," ujarnya seperti dikutip Antara.
Menurut Adi, hal tersebut dapat mempermudah transaksi. Misalnya, apabila masyarakat membeli BBM sebanyak satu liter, maka SPBU dapat memberikan uang kembalian sesuai dengan nominal yang seharusnya hingga pecahan Rp50 ribu.
Ia menuturkan dari 19 kabupaten, dua kabupaten di antaranya telah didatangi Kas Keliling BI, yaitu Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Yahukimo. "Sedangkan 17 Kabupaten lainnya akan segera dilaksanakan Kas Keliling ke sana dalam jangka waktu mulai dari bulan November sampai dengan akhir tahun 2016," kata Adi.
BI pun telah menyiapkan Uang Pecahan Kecil (UPK) yang diprediksi sekitar Rp15 miliar dengan berbagai pecahan mulai nominal Rp20.000, sampai dengan Rp50.000.
Diberitakan sebelumnya, manajemen PT Pertamina (Persero) mensubsidi penyaluran BBM di Provinsi Papua dan Papua Barat hingga Rp800 miliar/tahun.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan langkah ini diambil untuk memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo agar BBM Bersubsidi di seluruh Indonesia, harganya sama.
"Untuk memenuhi kebutuhan biaya distribusi dan transportasi ini, Pertamina menetapkan kebijakan subsidi silang, di mana untuk Papua dan Papua Barat, kami perkirakan sekitar Rp800 miliar/tahun," ujarnya.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz