tirto.id - Kembali ke Camp Nou yang belum lama ditinggalkannya, Claudio Bravo malah bikin blunder memalukan di laga Barcelona vs Manchester City dalam duel Grup C Liga Champions 2016/2017. Bekas kiper Barca itu pun harus menanggung tudingan sebagai penyebab kekalahan City dengan skor telak 4-0 dalam pertandingan tersebut.
Insiden itu terjadi menjelang menit 53. Bravo tiba-tiba ke luar dari sarangnya dengan maksud menghalau bola yang datang dari jauh. Apes bagi kiper Chile ini, sapuannya tidak sempurna dan bola justru jatuh di kaki Luis Suarez yang langsung melakukan sepakan lambung.
Bravo pun merespon tendangan Suarez dengan berupaya menepis bola. Sayangnya, ia sengaja menyentuh bola dengan tangan di luar area aman. Tanpa ampun, wasit Milorad Mazic asal Serbia langsung mencabut kartu merah dan Bravo diusir ke luar lapangan.
Barcelona yang sudah unggul 1-0 lewat aksi Lionel Messi pun membuat kiper pengganti City, Willy Caballero, harus jatuh bangun. Di sisa laga, 2 gol lagi dari Messi plus sebiji gol persembahan Neymar membuat skuad asuhan Pep Guardiola harus pulang hasil menyesakkan.
Catatan Si Bravo
Bravo sesungguhnya juga turut bertanggung jawab atas gol pertama Messi pada menit 17. Kiper 33 tahun ini tampak terpana selama sepersekian detik ketika bola bergulir tepat di depannya. Saat masih terbengong, Messi keburu datang, menggiring bola, dan menceploskannya ke gawang City setelah melewati terkaman Bravo yang terlambat.
Atas penampilan buruknya itu, Bravo pun telah menyatakan penyesalan meskipun ia tetap bersikukuh bahwa hal tersebut terjadi karena nasibnya yang sedang sial. "Kami sempat tampil sangat baik dan punya beberapa kesempatan. Tapi, kartu merah itu membuat semuanya menjadi kacau. Sungguh sial karena saya adalah orang yang mengubah jalannya laga,” ucap Bravo seperti dilansir ESPN.
Kartu merah itu bukan yang pertama dalam karier Bravo. Pada 24 Januari 2010 silam saat masih membela Real Sociedad, ia juga pernah mengalami hal serupa ketika menjamu Elche di kompetisi kasta kedua La Liga Spanyol musim 2009/2010. Sociedad waktu itu pun kalah 0-1 dari Elche gara-gara Bravo.
Sepanjang kariernya sebagai penjaga gawang di panggung sepakbola profesional yang ditekuninya sejak 2005, hingga saat ini Bravo telah mengoleksi 18 kartu: 16 kartu kuning dan 2 kartu merah, termasuk 1 kartu merah di pertandingan kontra Barcelona yang baru lalu.
Meskipun begitu, Bravo tampaknya akan tetap menjadi andalan Guardiola, baik di Premier League maupun Liga Champions. Sempat mempercayakan 3 laga awal kompetisi domestik kepada Caballero, manajer asal Spanyol itu langsung mengalihkan posisi kiper utama kepada Bravo tak lama setelah mendarat di Etihad.
Di Liga Champions, penampilan Bravo belum bisa dibilang memuaskan. Ia memang sempat mencatatkan clean sheet saat City menggilas Borussia Monchengladbach 4-0. Namun, di laga berikutnya ketika tertahan di markas Glasgow Celtic, gawang Bravo kebobolan 3 kali.
Situs pencatat statistik sepakbola Squawka memberikan skor minus 26 untuk Bravo dalam 3 penampilannya di Liga Champions musim ini. Sedangkan di Premier League, Bravo mendapatkan nilai 47 dari 5 pertandingan yang telah dijalaninya bersama City.
Merindukan Joe Hart?
Kesalahan yang dilakukan Bravo di Camp Nou tak pelak menuai kritikan dari ranah maya. Di berbagai media sosial, tidak sedikit fans Citizen yang mencelanya dan menggemakan kembali nama Joe Hart. Lantas, apa kabar kiper yang sempat menjadi calon legenda Manchester City itu?
Di Italia, Joe Hart ternyata tampil memikat. Squawka bahkan memberinya nilai 90 dari 6 penampilan di bawah mistar gawang Torino. Klub yang lebih sering akrab dengan papan tengah itu pun dibawanya ke posisi terhormat, yakni peringkat 4 hingga pekan ke-8, di bawah trio raksasa Serie A: Juventus, AS Roma, dan AC Milan.
Mulai mengawal gawang Il Torro sejak pekan ke-3, Joe Hart memang sempat grogi dan membuat kesalahan di laga debutnya sehingga Torino kalah 1-2 dari Atalanta. Squawka pun mengganjarnya dengan nilai minus 34 dalam pertandingan tersebut.
Namun, di duel berikutnya melawan Empoli yang berakhir 0-0, Joe Hart tampil perkasa dan mendapat nilai 72. Kiper Inggris ini juga berhasil menjaga performa apiknya di 4 pertandingan selanjutnya di mana 3 laga di antaranya dimenangkan Torino, termasuk dengan menghajar tim kuat AS Roma 3-1 dan berpesta gol 1-4 di kandang Palermo pada 17 Oktober 2016 lalu.
Akan tetapi, sebaik apapun penampilan Joe Hart, Guardiola tampaknya tidak bakal memulangkannya ke Etihad. Sebaliknya, kendati tampil memalukan saat menghadapi Barcelona yang juga merupakan mantan Guardiola, kiper sejenis Bravo tetap akan mendapatkan tempat di klub yang dibesut pria Spanyol ini.
Guardiola bahkan terang-terangan menjamin posisi Bravo sebagai pengawal gawang utama City. Pelatih yang bertabur trofi bersama Barcelona dan Bayern Munchen ini memang terlanjur jatuh hati pada gaya permainan kiper yang bisa mengawali pola serangan dari depan gawang seperti Bravo. Ini berbeda dengan Joe Hart yang disebut-sebut sebagai kiper bertipikal klasik alias kuno.
“Hal-hal seperti itu (kesalahan yang dilakukan Bravo) wajar terjadi dalam sepakbola, itulah bagian dari permainan. Namun, hingga hari terakhir saya melatih nanti, saya akan tetap akan memulai laga dari penjaga gawang kami,” tandas Guardiola seperti dikutip dari situs resmi City.
Jadi, Bravo tak perlu terlalu lama gundah dan gelisah, apalagi mencemaskan masa depannya. Selama Guardiola sang raja tega masih berkuasa di Etihad, gawang Manchester City tetap akan menjadi miliknya.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti