Menuju konten utama

Banjir di Kalsel Bikin Rumah Terendam dan Akses Jalan Terputus

Tak hanya rumah penduduk, beberapa akses jalan raya lintas kabupaten juga terendam banjir.

Banjir di Kalsel Bikin Rumah Terendam dan Akses Jalan Terputus
Warga melintasi banjir di Desa Sungai Raya, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (12/1/2021). Ribuan rumah di enam desa Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar terendam banjir setinggi 50 cm hingga dua meter akibat intensitas curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan Sungai Riam Kiwa meluap. Foto Antaranews Kalsel/Bayu Pratama S.

tirto.id - Banjir terjadi di Kalimantan Selatan sejak Sabtu (9/1/2021) akibat intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya sejumlah aliran sungai di sana. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 50 cm hingga ada yang mencapai tiga meter.

Dilansir dari Antara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Mujiyat mengatakan kondisi terparah terjadi di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut, selain lima wilayah lainnya yang terdampak air pasang akibat tingginya curah hujan yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.

Untuk Kabupaten Banjar, ungkap Mujiyat, daerah paling terdampak Kecamatan Pengaron dari sepuluh kecamatan yang terjadi banjir. Di kabupaten ini, status tanggap darurat banjir telah ditetapkan sejak Senin 11 Januari 2021 dan akan berlaku hingga 31 Januari 2021.

Sementara di Kabupaten Tanah Laut banjir merendam Kecamatan Bati-Bati, Tambang Ulang dan Kurau paling parah dengan ketinggian air berkisar 50 centimeter hingga satu meter.

Banjir di Tanah Laut ini juga merendam jalan raya poros dari arah Banjarmasin menuju Pelaihari dan sebaliknya, sehingga arus lalu lintas juga dialihkan ke jalur alternatif.

Hingga Rabu (13/1/2021) malam, hujan terus mengguyur secara merata di Kalsel membuat banjir di beberapa kabupaten dan kota semakin parah, terutama di dua kabupaten yaitu Banjar dan Tanah Laut.

Ribuan rumah di 10 kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Banjar kini terendam dengan ketinggian air bervariasi. Dimana Kecamatan Pengaron, salah satu yang terparah ketinggian airnya mencapai dua hingga tiga meter.

Mujiyat mengungkapkan seluruh tim SAR gabungan kini bahu membahu melakukan proses evakuasi warga. Dimana anak-anak, wanita dan lanjut usia jadi prioritas diselamatkan.

"Kami ingatkan masyarakat agar mau dievakuasi karena kondisi banjir saat ini belum ada tanda-tanda surut lantaran hujan yang terus terjadi," tegasnya.

Belum ada laporan korban jiwa dari bencana banjir yang terjadi hingga saat ini. Aparat setempat terus melakukan proses evakuasi guna mencegah jatuhnya korban jiwa dari bencana tahunan di musim hujan ini.

Tak hanya rumah penduduk, beberapa akses jalan raya lintas kabupaten juga terendam hingga terganggunya arus kendaraan.

Ruas jalan nasional di Provinsi Kalimantan Selatan yang menghubungkan antarkabupaten dan kota putus diterjang banjir setelah oprit jembatan di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar terputus sejak Kamis (14/1/2021) pagi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman mengatakan, kerusakan bukan terjadi pada badan jembatan di titik ruas Jalan A Yani Km 55 itu tetapi hanya pada oprit jembatan.

"Benar jalan nasional tepatnya di Jalan A Yani km 55.500 Kecamatan Mataraman terputus karena oprit Jembatan Sungai Salim yang rusak tergerus air," ujarnya dilansir dari Antara, Kamis (14/1/2021).

Menurut Hilman yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Banjar itu, pihaknya berupaya untuk memulihkan kondisi jalan nasional tersebut.

Pasalnya, jalan itu merupakan akses utama dari Kota Banjarmasin menuju kawasan Hulu Sungai di Kalsel seperti Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong.

"Kami sudah mengkoordinasikan dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banjarmasin untuk segera memulihkan dengan memasang sheet file di jalan sehingga bisa dilintasi untuk sementara," ucapnya.

Saat ini tindakan darurat penanganan terus dilakukan agar jalan nasional yang menjadi akses utama antar kabupaten dan kota itu dilintasi terutama sebagai jalur evakuasi dan mobilisasi logistik bencana banjir.

"Kendalanya, trailler terjebak banjir di beberapa tempat sehingga tidak bisa memobilisasi dari Gudang PU Projakal di Banjarbaru. Namun sudah bisa diatasi trailler milik Pemkab Banjar untuk mengangkut material ke lokasi jembatan," katanya.

Di Kabupaten Banjar, sarana vital pelayanan publik seperti polsek, kantor kecamatan, hingga puskesmas turut terendam banjir.

Baca juga artikel terkait BANJIR KALSEL

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Gilang Ramadhan