Indeks Tulisan
Solusi Tragedi 1965: Langkah Maju Gus Dur, Langkah Mundur Jokowi
Dari seluruh presiden RI yang berkuasa pasca-1998, hanya Gus Dur yang berani minta maaf kepada korban pembantaian 1965.
Pawai Budaya Ramaikan Puncak Kongres Kebudayaan Indonesia 2018
KKI diselenggarakan Kemendikbud adalah upaya untuk meramaikan lagi isu-isu kebudayaan di Indonesia.
Wolfgang Amadeus Mozart: Hidupnya Pahit, Musiknya Tidak
Mozart sudah terkenal sejak kecil sebagai wonderkid. Ketika dewasa, hidupnya penuh kesuraman tapi tak ia tunjukkan dalam musiknya.
Keminggris Anies Baswedan dan Kemlondo Pejabat Era Sukarno
Gaya keminggris pejabat kita saat ini bukan fenomena baru. Dulu banyak pejabat kita yang kemlondo.
Sejarawan Ong Hok Ham: Hidup Cuma Mampir Senang-Senang
Tekun bergumul.
Membabati takhayul
mengupas tuyul.
Membabati takhayul
mengupas tuyul.
Musik J.S. Bach Bukan untuk Zamannya, tapi bagi Masa Depan
Sentuhan organ.
Nada-nada gubahan
lompati zaman.
Nada-nada gubahan
lompati zaman.
Grab Berambisi Kuasai Asia Tenggara dan Go-Jek Mengintainya
Grab mengantisipasi ekspansi Go-Jek dengan meluncurkan fitur-fitur baru dalam aplikasinya.
Sepakbola dan Tafsir Alquran dalam Hidup Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab adalah mufasir yang sangat produktif. Ia menyusun Tafsir al-Mishbah dan menjadi salah satu karya paling otoritatif dalam bidang tafsir Alquran.
20 Tahun Reformasi: Kita Kecewa, tapi Tetap Bersandar pada Harapan
Paling tidak, reformasi menghasilkan kebebasan yang sangat penting artinya bagi kehidupan politik hari ini.
21 Mei 1998: Soeharto Akhirnya Lengser
Soeharto akhirnya menyerah: ia lengser dari kursi yang didudukinya selama 32 tahun.
20 Mei 1998: 14 Menteri Tolak Gabung Kabinet Reformasi
Detik-detik terakhir KO-nya Soeharto: 14 menteri menolak bergabung dengan Kabinet Reformasi yang digagas sehari sebelumnya.
19 Mei 1998: Soeharto Belum Mau Mundur
Entah keras kepala, entah gagap melihat situasi, Soeharto belum mau mundur juga. Ia mencoba bertaktik dengan bertemu para ulama dan tokoh masyarakat.
18 Mei 1998: Ketua MPR Desak Soeharto Mundur
Mahasiswa berhasil menguasai gedung DPR/MPR dan sang ketua parlemen mendesak Soeharto segera mundur.
17 Mei 1998: Kehidupan Sehari-Hari Mulai Pulih
Setelah dilanda kerusuhan selama tiga hari, kehidupan mulai berjalan normal kembali.
16 Mei 1998: Republik Rusuh, ABRI Minta Maaf
ABRI secara resmi meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi selama 13-15 Mei 1998.
15 Mei 1998: Toko-Toko Dibakar, Ratusan Orang Tewas
Ratusan orang tewas terpanggang di hari puncak kerusuhan Jakarta. Sementara itu, para tokoh oposisi mulai merapatkan barisan.
14 Mei 1998: Ibu Kota Mencekam
Hingga satu hari setelah kerusuhan melanda, Jakarta dan beberapa kota lain diselimuti kekhawatiran dan kepanikan.
13 Mei 1998: Kerusuhan Membakar Republik
Inilah dimulainya hari-hari paling kelam menjelang Soeharto lengser. Kerusuhan, pembakaran, penjarahan, dan persekusi terhadap etnis Cina merebak di mana-mana.
12 Mei 1998: Empat Mahasiswa Trisakti Ditembak Aparat
Tragedi terjadi di hari ini dua puluh tahun lalu: empat demonstran gugur kena tembak peluru tajam aparat.
11 Mei 1998: IMF Bantah Jadi Biang Keladi Krisis
IMF menolak tuduhan sebagai biang keladi krisis ekonomi dan politik. Sementara Amien Rais akan membentuk Majelis Kepemimpinan Rakyat.