Indeks Tulisan
Jokowi Jenius?
Jokowi dapat pujian dari akademisi sebagai seorang jenius. Namun alasan-alasan yang dikemukakan sangat parsial.
Partai Buruh Baru, antara Mengulang atau Mendobrak Sejarah
Partai yang memperjuangkan kepentingan buruh telah berkali-kali gagal. Kini mereka mencobanya lagi.
Dari Panama ke Pandora Papers, Orang Kaya Memang Emoh Bayar Pajak
Selebritas, politikus, pengusaha, pemimpin negara, mereka semua dipertemukan dalam Pandora Papers sebagai orang-orang pengemplang pajak.
Plt Kepala Daerah dari Polri, Dwifungsi Menjadi-jadi
Polri mendapat karpet merah di masa pemerintahan Jokowi. Menjelang Pilkada 2024 nanti, mungkin akan banyak yang mengisi jabatan plt kepala daerah.
Sudah Tahu Bermasalah, Masih Juga Pejabat Manfaatkan UU ITE
Pejabat negara sudah mendapat teguran dari publik bahwa UU ITE bermasalah. Bukannya buru-buru merevisi, mereka tetap menyalahgunakannya.
Hook & Jab Manny Pacquiao Menghalangi Duterte di Pilpres Filipina
Petinju Manny Pacquiao memutuskan maju sebagai calon presiden tahun depan. Keputusan yang menjadi kerikil bagi Duterte untuk bisa menang.
Jejak Kematian Ali Kalora, Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur
Kematian Ali Kalora hampir pasti meluluhlantakkan teror dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Konflik Panjang Sri Mulyani dan Bakrie, dari Lapindo hingga BLBI
Dahulu Sri Mulyani mengundurkan diri karena tekanan politik yang berasal dari Bakrie. Sekarang SMI mengincar Bakrie untuk kesekian kali.
Tragedi Kebakaran Lapas akibat Pembiaran Bertahun-tahun
Lapas di Indonesia kelebihan kapasitas bertahun-tahun, sampai kemudian terjadi tragedi: salah satu di antaranya terbakar dan menghilangkan puluhan nyawa.
Elite Politik Memang Benci Meminta Maaf
Pejabat publik memang sukar untuk mengaku salah dan meminta maaf. Itu dianggap lambang kelemahan.
Klimaks Teroris Hambali
Hambali akhirnya disidang setelah belasan tahun terkurung (dan mungkin disiksa terus) di Guantánamo.
Nyalon Jadi Wapres: Upaya Duterte Agar Tak Berakhir di Penjara
Akal-akalan Duterte untuk tetap berkuasa adalah mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Kalau tidak tembus, politik dinasti adalah jawaban.
Eurico Guterres & Betapa Suramnya Penegakan HAM di Indonesia
Penghargaan bagi Guterres mempertebal peluang mundurnya penegakan HAM di Indonesia.
"Kepak Sayap Kebhinekaan" Tak Cukup "Selamatkan" Puan
PDIP menyebut baliho "Kepak Sayap Kebhinekan" bukan untuk kampanye 2024. Kalaupun untuk politik praktis, itu juga tak efektif.
Menolak Takluk di Olimpiade Tokyo 2020
Olimpiade Tokyo menjadi sarana bagi atlet dari negara yang tidak dikenal dunia untuk unjuk kebolehan sekaligus meningkatkan rasa nasionalisme rakyat.
Merepresi Atas Nama Penanganan Pandemi
Demonstrasi dulu jadi senjata kuat menekan pemerintah yang melenceng dari jalur. Tapi pandemi membuat mereka terlindungi dari kritik jalanan.
Masalah Rektor UI Belum Selesai Meski Tak Lagi Rangkap Jabatan
Rektor UI sudah mundur dari jabatan Wakil Komisaris Utama Bank BRI. Namun masalah tidak benar-benar tuntas. Tetap ada potensi rangkap jabatan dan politik.
Minim Capaian, DPR Minta Keistimewaan di Tengah Kesulitan Rakyat
Anggota DPR menuntut keistimewaan di tengah banyaknya tenaga kesehatan yang lebih membutuhkan pertolongan.
Gotong Royong Warga Sambil Menunggu Pemerintah Lebih Berguna
Aksi gotong royong warga muncul sebagai gerakan sosial di saat pemerintah bergerak lambat, sibuk dengan eufemisme dan oksimoron.
Moeldoko, Kerukunan Tani, dan Aksi Bagi-Bagi Obat Cacing
Moeldoko tidak bisa pakai militer untuk tangani pandemi seperti Jokowi. Dia kemudian beralih ke petani dengan kembali menggunakan atribusi Ketua Umum HKTI.