Faisal Irfani

Merayakan masa muda dan mencoba merawat mimpi di tengah hidup yang tak baik-baik saja: beginilah gambaran besar album terbaru Rich Brian.

Rasis, seksis, Islamofobik, dan homofobik: inilah gambaran dari Perdana Menteri Inggris yang baru, Boris Johnson.

Internet, rasa penasaran, dan sifat musik sendiri yang terus mendaur ulang nostalgia: tiga penyebab mengapa Didi Kempot tenar di kalangan anak muda.

Sejarah politik di Kenya dipenuhi dengan kekerasan berdarah antar-etnis di dalamnya.

Kamu #TeamTom atau #TeamSummer?

Musik di Korea Utara: alat propaganda partai, pemujaan Kim, dan diawasi sensor secara ketat.

Urusannya privat, tapi justru dijadikan konsumsi publik.

Hip hop di AS adalah subkultur dan alat protes terhadap rasisme.

Suara protes menggema di stadion di Aljazair. Terinspirasi dari gerakan ultras di Itali, mereka meminta rezim lalim turun kekuasaan.

Margie menunjukkan bahwa jazz pernah mengalami masa kejayaan di Indonesia.

Jack dan jazz adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Di Malaysia dan Kenya, jabat tangan jadi penanda berakhirnya konflik antar politisi.

Musuh utama perkembangan sinema Korea Selatan: Junta militer dan kebijakan sensor.

Klub tak ragu keluar duit banyak untuk pemain belakang. Faktor kebutuhan tim dan perubahan gaya bermain secara global merupakan penyebabnya.

Jualan Ghibli: fantasi anak-anak yang menyenangkan, hangat, dan terkadang pahit.

Karya-karya Eduardo Galeano menegaskan Amerika Latin sebagai sapi perah kolonialis Eropa dan Amerika Serikat.

Obat yang ampuh dan layanan kesehatan yang memadai: dua kunci Cina melawan kanker.

Makin ke sini, masa karier bintang porno makin pendek. Penyebabnya: persaingan yang makin ketat.

Far from Home mengulang formula serupa seperti di Homecoming. Nyaris tak ada kebaruan.

Ada 25 kandidat capres dari Partai Demokrat AS. Mereka berlomba-lomba adu gagasan. Kuncinya ada di isu pendidikan.