Menuju konten utama

Arti "Oi Kiyomasa Nande Nande" di Bahasa Indonesia & dari Anime Apa

Apa arti Oi Kiyomasa Nande Nande Gambare Gambare Baka dalam bahasa Indonesia dengan rujukan dalam Anime Tokyo Revengers dan Jujutsu Kaisen.

Arti
Tokyo Revengers. wikimedia commons/penggunaan wajar

tirto.id - Apa arti "Oi Kiyomasa Nande Nande Gambare Gambare Baka" dalam bahasa Indonesia banyak dicari setelah video viral setelah di TikTok. Sebenarnya, ini terdiri dari 4 frasa terpisah, yaitu "Oi Kiyomasa", "Nanda Nanda", "Ganbare Ganbare", dan "Baka".

Kiyomasa adalah tokoh dalam anime Tokyo Revengers. Sosok yang bernama asli Masataka Kiyomizu adalah eks anggota Tokyo Manji. Ia sering mengadakan judi sabung orang tanpa persetujuan ketua geng Tokyo Manji, Sano Manjiro alias Mikey.

Suatu ketika, tokoh utama Tokyo Revengers, Hanagaki Takemichi yang datang dari masa depan dengan kemampuan time leap, terlibat dalam judi sabung orang ini. Awalnya, Kiyomasa hendak mengajak Takuya, teman masa kecil Takemichi bertarung. Namun, demi melindungi Takuya, Takemichi dengan gagah berani menggantikan posisinya.

Jadilah, Takemichi berhadapan dengan Kiyomasa. Pengalaman bertarung Takemichi tak sebaik Kiyomasa sehingga ia dihajar habis-habisan. Namun, Takemichi tidak mau menyerah. Ia punya misi khusus dalam judi sabung orang ini.

Takemichi berharap bisa masuk ke Tokyo Manji, geng yang kelak pada masa depan bertanggungjawab atas kematian sang kekasih, Tachibana Hinata. Takemichi ingin bertemu pemimpin geng tersebut, entah itu Sano Manjiro atau Kisaki Tetta.

Dalam Episode 3 "Resolve", ketika Takemichi dijadikan sansak hidup oleh Kiyomasa, ia terus bertahan. Oleh karenanya, Kiyomasa memutuskan untuk menggunakan pemukul. Ini sebenarnya pelanggaran, karena dalam judi sabung orang, yang harus dilakukan adalah duel satu lawan satu.

Saat itulah, muncul Ryuguji Ken alias Draken, wakil ketua Tokyo Manji. Dari belakang punggung Kiyomasa, ia menegur "Oi Kiyomasa" dengan nada tertentu yang menandakan peringatan. Ucapan tersebut dapat ditonton melalui video Episode 3 Tokyo Revengers "Resolve" pada menit 05.42.

Setelah menegur Kiyomasa, Draken memperingatkan bahwa penonton bingung karena Kiyomasa mengubah peraturan seenaknya. Draken menyebut, "Jangan malah antusias sendiri, padahal kau penyelenggaranya".

Setelah itu, Draken dengan santai menghajar Kiyomasa. Ini ditambah dengan Mikey sang ketua geng yang bahkan tak menganggap Kiyomasa ada. Mikey memukuli Kiyomasa habis-habisan. Sejak saat itulah, Mikey dan Draken berteman dengan Takemichi, sedangkan Kiyomasa kemudian mendendam terhadap Draken, bahkan sempat menyusun plot untuk membunuh sang wakil ketua Tokyo Manji.

Dengan demikian, ucapan "Oi Kiyomasa" sebenarnya tidak menyambung dengan "Nande Nande Gambare Gambare Baka". "Oi Kiyomasa" berdiri sendiri, yang diambil dari anime Tokyo Revengers. Sementara itu, "Nande Nande" adalah pelesetan dari ucapan "Nanda" (Ada apa?).

"Gambare" adalah pelesetan dari Ganbare (Berjuang!), sedangkan "Baka" bermakna bodoh. Ucapan "Nanda" dan "Baka" sering disampaikan oleh berbagai karakter dalam beragam anime.

Ucapan "Nanda Nanda" secara spesifik bisa merujuk pada sosok Keisuke Baji, tokoh dalam Tokyo Revengers. Ucapan ini muncul di Episode 14 "Break up" menit 11:10, ketika terjadi rapat besar geng Tokyo Manji. Takemichi yang geram dengan diangkatnya Kisaki Tetta sebagai ketua divisi ketiga, menyerang Kisaki.

Hal ini adalah sebuah pelanggaran. Apalagi Takemichi bukan anggota Toman dan ia sudah merusak acara peresmian Kisaki sebagai ketua divisi. Keisuke Baji lantas menghajar Takemichi dengan mengucapkan "nanda nanda" terlebih dahulu.

Sementara itu, ucapan "Ganbare Ganbare" secara spesifik bisa merujuk pada ucapan Ryomen Sukuna, karakter dalam Anime Jujutsu Kaisen. Sukuna, yang masuk ke dalam tubuh Yuji Itadori yang menyantap jarinya, kerap memprovokasi lawan dengan ucapan tersebut, yang bisa dimaknai "ayo bertarung lebih kuat lagi" atau "ayo berusaha lebih keras".

Baca juga artikel terkait OI KIYOMASA NANDE NANDE BAKA atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Film
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya