tirto.id - Arab Saudi berencana untuk mulai mengeluarkan visa turis tahun 2018 dalam upaya untuk meningkatkan mengurangi ketergantungan pada minyak.
"Mudah-mudahan pada 2018," kata Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz, kepala Komisi Pariwisata dan Warisan Alam Saudi, dalam sebuah wawancara yang disiarkan Rabu malam ketika ditanya tentang rencana untuk visa tersebut, seperti dikutip Antara, Sabtu (25/11/2017).
Saat ini kerajaan Arab Saudi hanya mengeluarkan visa untuk pekerja, pebisnis dan peziarah Muslim yang ingin mengunjungi tempat-tempat suci.
Rencana untuk membuka negara untuk orang asing sejalan dengan ambisi Putra Mahkota Mohamed bin Salman untuk kerajaan tersebut di mana ia berusaha untuk melakukan diversifikasi ekonomi dan mengakhiri ketergantungan dari minyak.
Dikutip dari CNN, Kerajaan Arab Saudi kini mencoba menarik perhatian turis konvensional. Di antaranya membuka sejumlah destinasi wisata non-religi.
"Sasarannya adalah orang-orang yang ingin benar-benar mengalami bagaimana rasanya berada di negara ini dan menyesapi kebesaran Arab Saudi," kata Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz.
Menarik wisatawan adalah rencana utama negara itu untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak. Usaha ini bertujuan untuk menarik 30 juta pengunjung per tahun pada 2030, naik dari 18 juta pada 2016, dan menginginkan belanja pariwisata tahunan mencapai 47 miliar dolar AS pada 2020.
Untuk itu, beberapa proyek ambisius telah diumumkan dalam beberapa bulan terakhir. Arab Saudi berencana untuk membangun resor di sekitar 100 mil dari garis pantai berpasir Laut Merah, dan ingin membuka Six Flags (SIX), sebuah wahana wisata pada 2022.
Red Sea Initiatives atau Prakarsa Laut Merah menarik perhatian miliarder Richard Branson saat tur kerajaan baru-baru ini. Salah satunya, kunjungan Branson ke makam kuno di Madain Saleh, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang sedang melakukan perbaikan ekonomi, juga telah mengumumkan rencana untuk membangun kota metropolitan senilai 500 miliar dolar AS yang akan melintasi perbatasan Arab Saudi sampai ke Mesir dan Yordania.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora