tirto.id - Ada anggapan yang berkembang di kalangan masyarakat bahwa setelah menyantap durian lantas bersamaan atau beberapa saat kemudian menenggak kopi, bisa membikin orang tersebut limbung dan akhirnya semaput hingga meninggal.
Pandangan ini berkembang seiring dengan adanya kasus-kasus kematian yang dikaitkan dengan menyantap durian dan meminum kopi bersamaan yang belum terbukti korelasinya. Sandi, 26 tahun, pemuda warga Desa Suluan, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Pada Kamis (7/2) dini hari, Sandi ditemukan meregang nyawa setelah diketahui beberapa jam sebelumnya mengonsumsi durian dan minum kopi.
Sandi sempat kejang-kejang sebelum akhirnya tubuhnya membiru dan tidak lagi bernyawa, seperti dikutip dari Kompas. Pihak keluarga menolak otopsi jenazah Sandi. Polisi akhirnya hanya melakukan olah TKP di kamar kos pacarnya tempat Sandi meregang nyawa. Selain makan durian dan minum kopi, Sandi juga sempat menenggak minuman energi dan berhubungan intim dengan kekasihnya sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kejadian tersebut tak ayal membikin sebagian orang berpikir bahwa makan durian dan minum kopi bisa jadi menimbulkan efek kesehatan serius.
Sebelumnya, pada Januari 2019 ada pula kejadian serupa, sopir angkot bernama Adie, 53 tahun, di Tangerang ditemukan tewas di dalam mobilnya dengan kondisi terlentang dan darah keluar dari hidung. Menurut pihak kepolisian yang mendapat keterangan dari para saksi, sehari sebelumnya korban diketahui memakan durian dalam jumlah yang banyak yang kemudian diduga memicu darah tinggi.
Melihat beberapa kejadian tersebut, muncul pertanyaan apakah memang benar memakan durian lalu minum kopi atau minum-minuman lainnya bisa berakibat fatal bagi tubuh hingga bisa berujung kematian? Atau yang lebih spesifik, benarkah buah durian punya efek jahat bagi tubuh?
Bukan Penyebab Tunggal
Dikutip dari healthxchange, durian yang dijuluki raja buah dari Asia Tenggara, secara alami kaya akan kalium, serat makanan, zat besi, vitamin C dan vitamin B kompleks. Dengan demikian, buah yang punya nama latin Durio zibethinus ini sebenarnya sangat baik untuk dikonsumsi karena juga dapat meningkatkan kekuatan otot, tekanan darah, buang air besar dan kesehatan kulit. Itu juga termasuk dapat mendukung sistem saraf dan kekebalan tubuh, dan meningkatkan pembentukan sel darah merah.
Mitos mengonsumi durian lantas meminum kopi dapat menyebabkan kematian memang hanyalah isapan jempol belaka. Pasalnya, selalu ada faktor lain yang mengiringi kematian seseorang tersebut. Durian dan kopi tidak bisa dijadikan tersangka tunggal.
Setidaknya ini yang dijelaskan oleh dr Diana F. Suganda, M.Kes., SpGK dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Asih, Panglima Polim dan Rumah Sakit Pondok Indah (RSIP) Bintaro Jaya saat dihubung Tirto.
"Enggak ada sampai meninggal kalau tidak ada penyakit tertentu. Saya rasa dari makanan itu (durian dan kopi) enggak deh. Cuma durian dan kopi enggak bikin meninggal. Pasti ada penyakit yang lain," ujar Diana.
Menurut Diana, durian justru buah yang bagus karena berserat tinggi dan mengandung vitamin C yang tinggi. Namun, karena durian juga mengandung kalori yang cukup tinggi, yang perlu diwaspadai adalah untuk tidak mengonsumsinya terlalu banyak.
"Kebutuhan kalori manusia 1500 -1700 kalori per hari. Sedangkan durian per 100gr bisa 300 kalori. Jadi kalo makan durian sampe dua tiga buah penuh, ya akhirnya terlalu banyak (memicu penyakit)," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh dr Inge Permadhi, M.S., SpGK. Menurut Inge, tidak semua orang yang mengonsumsi durian dan kopi bisa meninggal dunia atau mengalami masalah gangguan kesehatan serius. Namun, peluang terkena masalah kesehatan memang bisa saja terjadi dalam situasi tertentu.
Menurut Inge, durian dan kopi hanyalah makanan dan minuman yang normal. Hanya saja, pada durian yang terlalu matang, terkandung alkohol akibat fermentasi yang dapat meningkatkan metabolisme dan menyebabkan meningkatnya denyut jantung pada beberapa orang yang sensitif.
“Demikian juga dengan kopi. Pada orang-orang yang sensitif terkadang meningkatkan tensi dan denyut jantung. Jadi, bisa saja (makan durian dan minum kopi berakibat fatal) walau rasanya jarang banget ya," papar Inge, seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik yang berpraktik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan.
Untuk menyebabkan efek fatal sehabis makan durian dan meminum kopi, soda, alkohol atau lainnya, harus ada dasar penyakit lainnya yang diderita seseorang, seperti jantung dan hipertensi, ditambah kondisi badan yang sedang tidak bugar.
Ada kejadian buruk yang berkaitan dengan durian dan kopi. Di Malaysia, pada Februari 2018 dilaporkan tujuh orang warga Penang terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah menyeduh kopi durian saset. Mereka mengalami letih, lemah, dan pusing yang parah. Dikutip dari The Star, bahkan satu di antaranya mengalami pusing dan muntah muntah 10 menit setelah meminumnya dan temannya mengalami gangguan penglihatan dan pusing sebelum akhirnya pingsan.
Usut punya usut, kepolisian setempat menemukan adanya bahan tambahan di luar pengemasan pabrik yang diduga zat-zat narkoba. "Kami ingin polisi menginvestigasi bagaimana bahan tambahan tersebut bisa masuk ke dalam kemasan kopi," kata Menteri Kesehatan Malaysia Subramaniam.
Makan durian bersamaan dengan menikmati kopi bahkan menjadi sebuah sajian khas di sejumlah tempat. Di Gunungkidul, Yogyakarta misalnya, pada musim durian November dan Desember 2018, beberapa penjual durian selain menjajakan dagangannya turut menjual menu kopi durian. Segelas kopi hitam panas dicelupkan sebutir buah durian. Menurut penjualnya, konsumen bakal merasakan "sensasi lain" ketika menyeduh segelas kopi durian.
Lain lagi dengan sebuah kedai kopi di Tendean, Jakarta Selatan. Kedai kopi tersebut menyajikan latte kopi dari jus buah-buahan termasuk buah durian. Diklaim, konsumen bakal menikmati sensasi minum kopi dengan cita rasa buah yang menonjol.
Di balik segala kebaikan yang terkandung dalam buah durian, mengonsumsi secara berlebihan sangat tidak dianjurkan. Gangguan kesehatan tidak hanya membikin penumpukan lemak pada tubuh, tetapi juga dapat bereaksi lain seperti kembung, gangguan pencernaan, dan rasa tidak nyaman akibat organ hati yang bekerja keras memetabolisme lemak dan gula.
Editor: Suhendra
