tirto.id - Momen setelah libur Lebaran 2025 kerap menjadi saat yang tepat untuk membeli mobil bekas. Sejumlah orang percaya, harga mobil bekas akan turun setelah Lebaran 2025. Kemungkinan tersebut bisa iya, bisa tidak, tergantung pada sejumlah faktor yang memengaruhi pasar.
Umumnya, harga mobil bekas cenderung mengalami penurunan setelah musim mudik Lebaran. Ada beberapa alasan mengapa ini terjadi, dan artikel ini akan membahas faktor tersebut secara singkat.
Apakah Harga Mobil Bekas Turun Setelah Lebaran?
Setelah Lebaran, kondisi pasar mobil bekas sering menunjukkan tren penurunan harga. Hal ini karena faktor volume penjualan mobil bekas tinggi yang terjadi sebelum dan selama Lebaran.
Banyak orang yang menjual kendaraan mereka setelah musim mudik untuk mengganti dengan mobil baru, atau karena kendaraan hanya dipakai sesekali saat Lebaran.
Biasanya, saat musim mudik, ada peningkatan permintaan terhadap mobil bekas, terutama bagi mereka yang memerlukan kendaraan tambahan untuk perjalanan jauh. Setelah Lebaran, mobil-mobil yang sebelumnya dipakai untuk mudik kemudian dijual kembali.
Peningkatan pasokan ini mengarah pada penurunan harga, karena banyaknya mobil yang tersedia di pasar, sementara permintaan relatif tidak meningkat secara signifikan setelah periode Lebaran. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua mobil bekas akan mengalami penurunan harga.
Beberapa jenis mobil, seperti mobil dengan kondisi sangat baik atau mobil-mobil tertentu yang memiliki permintaan tinggi, dapat mempertahankan atau bahkan mengalami kenaikan harga. Oleh karena itu, meskipun ada kecenderungan harga turun, ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis mobil bekas. Beberapa merek mobil punya harga jual yang lebih stabil. Misalnya, mobil-mobil Jepang seperti Toyota, Honda, dan Suzuki cenderung tahan depresiasi.
Mengapa Harga Mobil Bekas Cenderung Turun Setelah Lebaran?
Ada beberapa alasan utama mengapa harga mobil bekas cenderung turun setelah Lebaran, seperti dikutip dari laman Astra, berikut ini:
1. Peningkatan Pasokan
Setelah Lebaran, banyak orang yang memilih untuk menjual mobil yang mereka gunakan selama mudik, karena mereka tidak membutuhkan kendaraan tersebut setelah periode Lebaran. Dengan meningkatnya pasokan mobil bekas, harga mobil cenderung turun.2. Penurunan Permintaan
Setelah Lebaran, banyak orang yang sudah kembali ke rutinitas mereka, dan permintaan terhadap mobil bekas cenderung menurun. Hal ini mengakibatkan penjual lebih cenderung untuk menurunkan harga agar mobil mereka cepat terjual.3. Kondisi Mobil yang Menurun
Mobil yang digunakan untuk perjalanan jauh selama Lebaran, terutama mudik, seringkali mengalami keausan lebih cepat. Hal ini dapat memengaruhi harga jual mobil bekas karena pembeli mungkin khawatir dengan kondisi kendaraan tersebut.4. Mobil Baru yang Masuk Pasar
Setelah Lebaran, dealer dan showroom mobil sering menawarkan berbagai promosi dan diskon untuk mobil baru. Banyak orang yang memilih untuk membeli mobil baru daripada mobil bekas, sehingga permintaan mobil bekas menjadi berkurang.5. Faktor Musiman
Harga mobil bekas juga dipengaruhi oleh faktor musiman. Setelah Lebaran, biasanya pasar mobil bekas sedikit lesu, karena konsumen lebih fokus pada pengeluaran lainnya setelah periode mudik dan libur panjang. Penurunan daya beli ini berkontribusi pada penurunan harga.Selain faktor-faktor tersebut, ada juga kondisi lain yang dapat memengaruhi harga mobil bekas, seperti tren ekonomi yang berlaku, kebijakan pemerintah terkait pajak atau insentif kendaraan, serta permintaan untuk model atau merek tertentu.
Secara umum, harga mobil bekas memang cenderung turun setelah Lebaran. Faktor-faktor seperti peningkatan pasokan, penurunan permintaan, dan kondisi mobil yang digunakan selama mudik menjadi penyebab utama fenomena ini.
Meskipun demikian, ada beberapa kondisi khusus yang bisa membuat harga mobil bekas tetap stabil atau bahkan naik, seperti mobil dengan kondisi prima atau merek yang memiliki permintaan tinggi. Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk membeli mobil bekas setelah Lebaran, pastikan untuk memantau pasar dan melakukan riset untuk mendapatkan penawaran terbaik.
Penulis: Lita Candra
Editor: Dipna Videlia Putsanra