Menuju konten utama

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Carlton Cole?

Carlton Cole bermain buruk saat laga Persib melawan Persipura. Rasa sakit akibat rekam jejak cedera lutut kembali membelitnya.

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Carlton Cole?
Carlton Cole (kanan) berfoto bersama Manajer Persib Umuh Muhtar (kiri) usai memberikan keterangan kepada media, Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/3). Mantan penyerang Chelsea dan West Ham United Carlton Cole yang berumur 33 tahun resmi bergabung dengan tim Persib dengan nomor punggung 12. ANTARA FOTO/Agus Bebeng/pd/17

tirto.id - Persib Bandung sukses menekuk Persipura Jayapura dengan skor tipis 1-0 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu malam (7/5/17). Namun kemenangan yang dicetak lewat gol tunggal Michael Essien di titik penalti itu tidak memuaskan banyak bobotoh. Penampilan buruk jadi sebabnya.

Persib bermain tanpa dominasi. Statistik bisa membuktikan itu: dari tembakan ke gawang, Persib kalah 1 berbanding 7, jika kiper Deden Natsir tidak melakukan 7 kali penyelamatan gemilang, Maung Bandung pasti dipermalukan di kandang sendiri. Dalam soal penguasaan bola, Persib pub kalah cukup jauh: 30 persen berbanding 70 persen. Statistik itu membuat bobotoh murka. Namun pelatih Djajang Nurjaman memberikan pembelaannya.

"Saya tahu kemenangan ini banyak juga yang tidak suka atas permainan kita hari ini karena Bobotoh tidak puas cuma bisa dapatkan 3 poin dan main tidak bagus. Mereka kan inginnya keduanya, bermain bagus dan mendapatkan kemenangan. Tapi buat saya yang penting mendapat poin penuh, itu saja," tuturnya dikutip dari Simamaung.

Dia merasa cukup bangga dengan hasil ini. Soal permainan yang bagus atau buruk secara teknis Djadjang menyerahkannya pada suporter. “Yang tidak puas terserah silahkan saja bagaimana yang mereka menilai. Tetapi saya bersyukur karena hari ini sampai ke tanggal 10 kemungkinan kita bercokol di peringkat 1 klasemen,” katanya lagi.

Di balik kemenangan Persib ini, ada satu sosok yang mendapat cela habis-habisan. Dia adalah Carlton Cole, penyerang asal Inggris. Meski berstatus marquee player, kontribusi Cole kepada Persib dinilai minim, padahal semalam dia diberi kesempatan bermain sejak menit awal.

Keluhan soal Cole ini diungkap sendiri oleh manajer Persib, Umuh Muchtar seperti dikutip dari Pikiran Rakyat. "Cole hari ini dimainkan biar publik lihat, kenapa selama ini dia jarang dimainkan. Sekarang dicoba, tapi kita malah seperti bermain 10 orang melawan 11 orang (Persipura)," ujar Umuh usai pertandingan.

Jika Cole terus menunjukkan performa buruk seperti ini, tak menutup kemungkinan dia akan didepak dari Bandung, namun lagi-lagi semuanya diserahkan kepada Djadjang. "Saya terserah pelatih. Dan apapun keputusan pelatih, nanti dibicarakan sengan seluruh anggota manajemen. Tapi kan kita semua sudah lihat bagaimana penampilan dia...ya tinggal menunggu waktu," kata Umuh.

Penampilan jelek Cole membuatnya hanya bermain setengah pertandingan. Selama 45 menit bertanding, Cole sama sekali tak menciptakan peluang satupun bagi Persib. Performa buruk dia langsung ditanggapi cacian dari bobotoh yang menderas pada akun twitternya @CarltonCole1. Dia dikritik oleh bobotoh karenanya larinya yang lamban.

Jauhnya jarak antara barisan belakang, tengah dan depan membuat Cole terpaksa diberikan umpan-umpan bola daerah. Dia ringkih memanfaatkan umpan ini. Cole seperti kesulitan berlari, dia enggan melakukan sprint panjang dan cenderung jogging. Ketika bola lepas, Cole pun enggan mengejarnya kembali. Terlihat rekaman cedera yang membalut Cole masih membayang-bayangi dirinya. Ketika hendak berlari cepat, dia seolah menahan rasa sakit.

Cole memang punya rekam jejak cedera lutut yang cukup parah. Hal ini diungkapnya saat jumpa pers di Graha Persib, 30 Maret lalu. Pascagagal bersaing dengan Andy Carrol di West Ham United, Cole hijrah ke Glasgow Celtic. Di Celtic pun dia tetap tak dapat kesempatan karena kalah dengan Leigh Griffiths. Delapan bulan di Celtic, Cole hanya dapat 5 caps.

Gagal di Celtic, Cole hijrah ke Amerika, bermain di tim divisi ketiga, Sacramento FC. Bermain di California, Cole pun tetap gagal. Riwayat cederanya tetap membayangi Cole. "Tapi ketika saya pergi ke Amerika, saya datang ketika kompetisi akan berakhir dan sisa dua bulan. Tapi saya tidak bugar, saya sedang bermain catch-up dan sangat sulit untuk mengejar para pemain fit tersebut," kata dia.

Cole mengakui kontraknya tidak diperpanjang Sacramento karena faktor kebugarannya. Ia kemudian direkrut ke Persib. Dokter tim Persib, Rafi Ghani kepada Tirto menuturkan ketika test medis Cole tidak memperlihatkan tanda-tanda masalah berarti. Raffi menjanjikan akan berbicara secara personal dengan Cole jika memang riwayat cederanya itu masih membelit Cole saat ini.

Melihat rekam jejak Cole di atas, penampilan buruk dia sesungguhnya tidak mengejutkan. Apakah Cole belaka yang pantas disalahkan? Bagaimana dengan yang merekomendasikan dan memutuskan merekrut Cole?

Baca juga artikel terkait SEPAKBOLA INDONESA atau tulisan lainnya dari Aqwam Fiazmi Hanifan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Aqwam Fiazmi Hanifan
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti