tirto.id - Tata Surya bukan hanya terdiri dari matahari dan planet-planet semacam Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan sebagainya. Akan tetapi, di dalam tata surya juga terdapat benda yang disebut sebagai asteroid, meteor, meteorit, dan meteoroid.
Dalam buku Sistem Tata Surya (2017:5) Ramlawati dan kawan-kawan menjelaskan, tata surya yang berada di Galaksi Bima Sakti merupakan kumpulan dari benda-benda langit yang mengelilingi titik pusatnya, bintang atau yang kita kenal sebagai matahari.
Berdasarkan catatan Kemendikbud di artikel “Sistem Tata Surya”, planet-planet yang mengelilingi matahari dibagi menjadi dua bagian, yakni planet dalam dan luar.
Bagian dalam meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Lalu, bagian luar terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Selain itu, terdapat komponen tata surya selain planet, mulai dari asteroid, meteor, meteorit, dan meteoroid. Lantas, apakah sebenarnya arti dan ciri keempat istilah ini dalam sistem tata surya?
Asteroid
Menurut Haris Danial dan Ismiyati Ano dalam Bumi Kita dalam Tata Surya (2020:15), asteroid adalah sisa-sisa logam dan bongkahan batu bekas pembentukan tata surya.
Ukuran yang dimiliki asteroid tidak beraturan dan salah satunya berada di antara Mars serta Yupiter.
Selain tak beraturan, ternyata asteroid punya ciri bergerombol di lokasi tertentu dengan sebuah sistem dan mengorbit memutari matahari.
Kumpulan asteroid ini kadang disebut sebagai sabuk asteroid yang di dalamnya terdapat ratusan ribu asteroid dengan ukuran yang beragam.
Diameter asteroid biasanya sekitar 1-750 km dengan berat massa sekitar 0,0001 dari massa bumi.
Meteoroid
Berbeda dengan asteroid yang memiliki jalur lintas sendiri dalam tata surya, meteoroid tidak. Berdasarkan Haris Danial dan Ismiyati (2020:13), meteoroid adalah benda langit, baik batu maupun logam, yang bergerak bebas tanpa jalur di angkasa.
Kecepatan pergerakannya relatif cepat dengan bebas mengelilingi berbagai macam planet yang ada di dalam galaksi bima sakti, teptnya di sistem tata surya.
Meteor
Ketika meteoroid tidak sengaja tertarik planet yang sedang berada di dekatnya, maka meteoroid akan memunculkan api atau pijar panas karena menghantam atmosfer. Meteoroid yang telah memunculkan pijar ini yang dinamakan sebagai meteor.
Meteor sering disebut juga sebagai bintang jatuh atau bintang beralih yang terlihat dari permukaan bumi bagai bola api berbuntut dan pergerakannya sangat cepat.
Meteorit
Meteor yang melewati atmosfer biasanya akan habis karena terbakar. Namun, jika masih ada batu yang tersisa, maka akan jatuh ke bumi. Batuan yang awalnya meteoroid lalu berubah menjadi meteor ini disebut sebagai meteorit jika sudah sampai ke permukaan bumi.
Biasanya ketika menyentuh bumi, akan terjadi ledakan akibat suhunya yang begitu tinggi. Bahkan, salah satu meteorit pernah menyebabkan terbentuknya sebuah kawah di Wolfe Creek, Australia.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo