Menuju konten utama

Apa Gunung Merapi Meletus? Berita Terkini Erupsi Merapi Hari Ini

Menurut Badan Geologi, PVMBG, hingga saat ini Gunung Merapi mengalami erupsi tidak menerus.

Apa Gunung Merapi Meletus? Berita Terkini Erupsi Merapi Hari Ini
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.

tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan pada periode pengamatan Jumat (5/2/2021) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB terjadi gempa guguran sebanyak 10 kali dengan durasi maksimal 110 detik dan amplitudo maksimal 14 mm.

Sementara itu, Badan Geologi, PVMBG mengatakan, hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi berada di level III (Siaga) sejak 5 November 2020 pukul 12:00 WIB. Gunung Merapi (2.968 m dpl) hingga saat ini mengalami erupsi tidak menerus. Letusan terakhir terjadi pada 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi 6.000 meter di atas puncak Gunung Merapi dengan warna kolom abu teramati kelabu.

Sementara pada periode pengamatan Kamis (4/2/2021) Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah Timur.

Teramati pula 9 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah Barat Daya. Teramati juga adanya guguran lava pijar sebanyak 18 kali dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke Barat Daya (hulu Kali Krasak dan Boyong).

Melalui rekaman seismograf pada 4 Februari 2021 tercatat:

77 kali Gempa Guguran

4 kali Gempa hembusan

2 kali Gempa Hybrid/Fase Banyak

1 kali Gempa Tektonik Lokal

1 kali Gempa Tektonik Jauh

Sedangkan VONA terakhir terkirim kode warna orange yang terbit pada 9 Januari 2021, pukul 09:29:00 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.168 meter di atas permukaan laut atau sekitar 200 diatas puncak.

Berikut laporan aktivitas Gunung Merapi terkini,

Aktivitas Gunung Merapi Terkini

Periode pengamatan

05-02-2021 00:00-06:00 WIB

Lokasi Gunung Merapi

Merapi (2968 mdpl),

Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Meteorologi

Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur. Suhu udara 14-22 °C, kelembaban udara 74-95 %, dan tekanan udara 566-686 mmHg.

Visual

● Gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 10, Amplitudo : 3-14 mm, Durasi : 14-110 detik)

Kesimpulan

Tingkat Aktivitas G. Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi BPPTKG

1. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya - upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi G. Merapi yang terjadi saat ini.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

4. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dr puncak G. Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

7. Untuk informasi resmi aktivitas G. Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G.Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180 -514192.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH