tirto.id - Penyerang Liverpool Mohamed Salah mendapat kecaman dari berbagai pihak terkait aksinya yang dianggap sering melakukan diving, termasuk dalam laga kontra Brighton pada Sabtu (12/1/2019).Menanggapi isu tersebut, Andy Robertson sang rekan setim, memberikan pembelaan.
“Setiap kali hal itu terjadi (tuduhan diving), kita semua akan kembali melihat video, dan Anda berkata, "Memang, itu bukan diving.’ Dia bukan pemain seperti itu, jadi berapa kali hal ini akan terjadi?
“Saya berada di dekat kotak penalti dan itu jelas pelanggaran. Jika orang mulai mengatakan bahwa Salah menjatuhkan diri terlalu mudah, itu tidak adil. Saat melawan Arsenal, terutama, dia dilanggar tiga kali. Mereka masih saja membantah. Ia pun sedikit putus asa,” tuturnya.
Tudingan “tukang diving” yang dialamatkan kepada Mohamed Salah bermula saat Liverpool menghadapi Arsenal pada pekan ke-20 Desember lalu. Saat itu, Salah dijatuhkan oleh Sokratis Papastathopoulos di kotak terlarang. Wasit pun menunjuk titik putih pertanda penalti untuk The Reds, di akhir laga skuat asuhan Jurgen Klopp menang 5-1.
Teranyar, pada laga Sabtu (12/1/2019) lalu, Salah juga ditengarai terlalu mudah jatuh saat berduel dengan pemain Brighton di kotak penalti. Wasit pun memberikan penalti dan membuat mereka kembali memenangkan pertandingan.
Bek tengah Brighton, Pascal Gross, mengaku bahwa dirinya perlu melihat kembali tayangan ulang untuk dapat memastikan apakah kejadian tersebut benar-benar pelanggaran.
“Saya hanya merasa bahwa saya menarik lengannya pada saat yang tepat dan dia hanya berhenti,” tuturnya.
Di sisi lain, manajer Jurgen Klopp tak ingin menanggapai isu tersebut. Menurutnya, kini timnya hanya fokus kepada perjalanan Liverpool untuk meraih gelar juara Premier League musim ini. Selain itu, ia juga memuji penampilan timnya yang telah menunjukkan kematangannya di musim ini. Oleh karena itu, pelatih asal Jerman tersebut tak ingin melihat hasil tim lain.
“Anda tidak memiliki pengaruh atas apa yang dilakukan tim lain. Jika Anda bermain melawan mereka, maka bersiap saja untuk (menghadapi) mereka. Jika tidak, abaikan saja,” bebernya.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Hendi Abdurahman