tirto.id - Penulis sekaligus musisi asal Yogyakarta, Alexander Haryanto, merilis single terbaru berjudul “Seperti Ombak”. Dalam proyek solo ini, dia menggunakan nama Alexvnder dan menggandeng Momo ZIMA, eks Captain Jack, sebagai produser.
Alexander memulai reputasinya di dunia musik sebagai vokalis dan penulis lagu Delacroix Musik. Sebelumnya dia banyak menulis lagu berbau sosial seperti “Nyanyian Sang Enggang”, “Tangis Ibu Bumi” dan “Kisah Kamis Malam”, yang kepenulisan liriknya banyak mengadopsi teknik jurnalistik dan riset sejarah.
Selain sebagai musikus, Alexander bekerja sebagai jurnalis sekaligus editor di media nasional Tirto.id dan pernah merilis dua buku kumpulan cerpen: “Hujan Darah” (2015) dan “Lipstik Menor di Bibir Erika” (2021).
Dalam karya terbaru ini, dia mencoba menulis tema yang lebih personal. “Dari sekian banyak karya saya, 'Seperti Ombak' adalah lagu yang paling personal dan saya yakin banyak orang di luar sana merasakan hal yang sama,” kata Alex melalui siaran pers yang diterima Tirto.id Selasa (1/8/2023).
Secara garis besar, lagu “Seperti Ombak” berbicara tentang seseorang yang tengah berkutat melawan rasa takutnya sendiri. Semacam ingin memberikan spirit kepada mereka yang gelisah atas hidup, dan tidak tahu harus berbuat apa, terlebih ketika menjalani masa-masa sulit.
“Lagu ini mungkin semacam pengingat, terutama untuk saya sendiri ketika menghadapi masa-masa sulit, semacam doa sekaligus harapan bagi saya, untuk lebih berani lagi dalam menjalani sesuatu yang kita impikan,” ungkap Alex.
Sementara itu, sang produser Momo ZIMA menilai bahwa lagu “Seperti Ombak” cukup representatif terhadap kondisi anak muda saat ini. Pasalnya, kata Momo, lagu ini berkisah tentang perjalanan dua sisi kehidupan manusia, dari gelap menuju terang.
“Kalau di tengah jalan kita menemukan sesuatu yang tidak nyaman, ya memang harus diupayakan supaya bagaimana kita bisa bergerak ke tempat yang lebih nyaman. Itulah esensi dari kehidupan, setidaknya itu yang saya tangkap dari lagu ini,” beber Momo.
Tapi untuk mencapai itu semua, lanjut mantan vokalis sekaligus gitaris Captain Jack ini, seseorang harus mau menjalani “ketidaknyamanan” itu terlebih dahulu.
“Jadi hidup itu tidak melulu soal indah, tetapi seperti roller coaster, ada turun naiknya, ada senang ada susah, dan kita harus mau tidak mau menjalani semuanya karena itu adalah bagian dari kehidupan,” ujar Momo.
Momo tidak terlalu mengalami kendala yang berarti terkait proses pengerjaan aransemen lagu "Seperti Ombak" karena karakter lagu dan penulisan liriknya sudah terbilang kuat.
Baik Momo maupun Alexander sama-sama berasal dari Kalimantan Barat dan saat ini berproses di Yogyakarta.
Momo memulai reputasinya di industri musik dengan turut membentuk Captain Jack pada akhir tahun 1999 di Yogyakarta. Band ini pernah amat digandrungi anak-anak muda karena kerap mengangkat tentang kehidupan. Setelah keluar, Momo menggagas band baru bernama ZIMA bersama tiga personel Captain Jack lainnya.
Selain itu, Momo juga memimpin label Meru Pop yang berbasis di Yogyakarta dan menjadi produser album terbaru Ifan Seventeen. Meru Pop sendiri sudah merilis beberapa artis, di antaranya The Yee, Fake Music, dan yang terbaru Alexvnder.
Lagu “Seperti Ombak” karya Alexvander sudah tersedia di berbagai platform digital streaming, termasuk YouTube, Spotify, Apple Music, iTunes, Resso, JOOX, TikTok, Facebook, Instagram, serta YouTube Music.
Lirik Lagu “Seperti Ombak” dari Alexvnder
Gelap gulita malam tanpa pelita
Pertanda perjalanan belum usai
Tersesat dalam tafsir makna tentang hidup
Jalan mana yang harus kita tempuh?
Semua seakan seperti terang
Antara duri dan mawar sulit dibedakan
Reff
Seperti ombak pecahkan karang
Membunuh gelisah menjadi bernyali
Seperti api membakar lalang
Mati kau gelisah yang hambat langkahku
Ku pasrahkan jalan kepada sang terang
Mendengar lagi suara dari hati
Masih ada sisa tuk menemukan arah
Berpasrah pada takdir hidup ini
Yang terang yang gelap
yang hitam putih
Antara duri dan mawar sulit dibedakan
Reff
Seperti ombak pecahkan karang
Membunuh gelisah menjadi bernyali
Seperti api membakar lalang
Mati kau gelisah yang hambat langkahku