tirto.id - Newcastle United pada Senin (24/5/2019) sudah memastikan bahwa Rafael Benitez tidak lagi menjadi juru taktik mereka musim depan. Kebijakan klub yang bertentangan dengan keinginan sang pelatih disinyalir menjadi alasan kuat kedua belah pihak tak lagi bekerjasama. Kini, Benitez bisa melayangkan pandangan kepada klub asal Cina, Dalian Yifang.
“Kami telah bekerja keras untuk memperpanjang kontrak Rafa selama periode waktu yang signifikan, namun belum - dan tidak akan mungkin untuk mencapai kesepakatan dengan Rafa [Benitez] dan perwakilannya,” tulis pengumuman di situs web resmi Newcastle United.
Melansir Guardian buntunya pembicaraan kontrak Benitez dengan manajemen The Magpies tidak terlepas dari tuntutan sang pelatih yang menginginkan sejumlah pembelian pemain berkualitas, demi membuat tim menjadi lebih kompetitif. Sementara Mike Ashley sang klub, menginginkan Rafael Benitez memoles pemain-pemain muda potensial menjadi pemain yang berkualitas.
Perseteruan antara Benitez dengan manajemen Newcastle disebut telah berlangsung lama. BBC menyebut Rafael Benitez meminta anggaran belanja yang lebih besar dari yang diberikan oleh klub sebesar 60 juta paun di tambah penjualan sejumlah pemain. Namun, pihak klub enggan menuruti permintaan sang pelatih, yang disinyalir menjadi alasan Benitez enggan memperpanjang kontraknya.
Mike Ashley berkeras untuk mendapatkan pemain yang usianya hanya 25 tahun ke bawah, sehingga Newcastle dapat menjual para pemain tersebut dengan harga tinggi. Sebaliknya, Rafa Benitez ingin lebih bebas dalam memilih pemain, termasuk bisa mengontrak pemain yang punya gaji besar.
Hal ini termasuk keinginan sang juru taktik mengamankan Salomon Rondon, yang musim ini tampil memikat dengan status pinjaman dari West Brom. Namun, dengan usia Rondon yang 30 tahun pada September 2019 nanti, Benitez kesulitan membuat kontraknya jadi permanen.
Setelah manajemen The Magpies tidak menemui kata sepakat dengan pelatih berkebangsaan Spanyol itu, Benitez dipersilakan meninggalkan Saint James Park, setelah kontraknya berakhir pada 30 Juni 2019.
Kepergian Rafael Benitez ini membuatnya dirumorkan akan segera merapat ke salah satu peserta Liga Super Cina, Dalian Yifang, yang disebut akan memberi gaji 12 juta paun per musim.
Selama 3 musim menukangi Newcastle United, pelatih berusia 59 tahun itu telah membuat pencapaian yang cukup bagus, dengan kedalaman skuad yang biasa-biasa saja. Benitez memang sempat gagal menyelamatkan Newcaste dari jurang degradasi di musim 2016/2017. Ketika itu ia mengambil alih kursi pelatih dari Steve McClaren, saat Liga Inggris menyisakan 10 pertandingan.
Namun, ia berhasil membawa Ayoze Perez dan rekan-rekan kembali promosi ke Liga Inggris semusim berselang. Berkat jasanya tersebut, ia pun mendapat penghormatan dari pemainnya, seperti Ayoze Perez, yang menyebut pelatihnya tersebut sebagai salah satu yang terbaik.
“Terima kasih, Rafa [Benitez] selama bertahun-tahun di Newcastle dan semoga sukses di masa depan! Anda adalah manajer terbaik," kata Ayoze Perez, dikutip Guardian.
Memimpin The Magpies dalam 86 pertandingan kompetitif, Rafael Benitez, membawa anak asuhnya menang 27 kali, 21 imbang, dan 38 kali tumbang. Persentase kemenangannya pun sebenarnya tidak terlalu baik, yakni 31,4%.
Namun, jika melihat skuat yang dimiliki oleh Benitez, angka tersebut merupakan prestasi tersendiri. Apalagi musim lalu, Salomon Rondon dan rekan-rekan berhasil menumbangkan Manchester City dan kerap merepotkan klub-klub besar saat bertandang ke Saint James Park.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus