Menuju konten utama

Alasan Mengapa Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Kembali

Alasan kasus COVID-19 naik lagi di Indonesia beda dengan yang terjadi di India.

Alasan Mengapa Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Kembali
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Mohammad Syahril menyebut bahwa pergerakan masyarakat adalah salah satu alasan utama kasus COVID-19 naik kembali.

“Semua pihak harus memahami bahwa dengan tingkat pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka risiko penularan juga semakin tinggi,” jelas Syahril seperti dilansir dari laman Antara News.

Dia juga menjelaskan bahwa risiko tersebut bisa dicegah apabila masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi.

Masih seperti diwartakan Antara News, pada periode 1 Januari hingga 3 Mei 2023, total pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit mencapai 22.666 orang.

Sementara pasien yang masih dirawat hingga Rabu (3/5/2023) berjumlah 2.696 orang, yang terdiri dari 2.556 pasien isolasi dan 140 pasien intensif.

Kemudian, dari 22.666 pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit tersebut, sebanyak 34,5 persen atau setara 7.813 pasien belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan didominasi oleh lansia.

Selama periode tersebut sebanyak 1.423 pasien COVID-19 meninggal dunia di Rumah Sakit, dan hampir separuhnya belum divaksinasi.

Situasi peningkatan kembali ini melonjak tinggi pasca libur Idul Fitri. Kemenkes RI melaporkan penambahan jumlah kasus COVID-19 per 29 April 2023 mencapai angka 2.074 pasien per hari. Ini adalah kenaikan laju tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Menanggapi situasi ini, ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan sudah memprediksi bahwa kasus COVID-19 pasca Lebaran akan meningkat.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan melakukan perlindungan diri dengan cara menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi.

“Peningkatan kasus konfirmasi COVID-19 pasca libur Idul Fitri memang sudah diprediksi,” ujar Iwan pada Antara News.

“Protokol kesehatan tetap dilakukan dan vaksinasi COVID-19 dilengkapi, paling sampai booster,” katanya.

Alasan Kasus COVID-19 Naik Kembali

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, bahwa alasan kasus COVID-19 di Indonesia naik lagi berbeda dengan yang terjadi di India, yang diserang virus varian baru dengan nama Arcturus atau XBB 1.16. Melainkan, karena protokol kesehatan yang sudah tidak lagi dilaksanakan secara ketat.

Selain itu, menurut Nadia tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan tes bila mengalami gejala layaknya COVID-19 juga ikut menurun.

"Masyarakat cenderung tidak tes. Sehingga kalau merasa batuk pilek, istirahat, dan merasa sembuh," katanya pada dikutip dari Portal Informasi Indonesia.

Akibatnya, terjadilah penularan dari orang yang mengidap COVID-19 ke orang lain. Oleh karena itu, Nadia mengimbau, masyarakat agar segera melakukan vaksinasi booster.

"Kita tetap mengimbau untuk segera vaksin booster. Hal itu berguna untuk mencegah terjadinya perburukan gejala hingga kematian akibat serangan COVID-19,” katanya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari