tirto.id - Gempa dengan parameter update magnitudo M 5,1 mengguncang wilayah Jogja dan sebagian besar Jawa Tengah hari ini, Senin (13/7/2020) pukul 02.50.29 WIB.
Menurut BMKG gempa yang terletak pada koordinat 8,73 LS dan 109,88 BT, atau tepatnya di Samudra Hindia Selatan Jawa pada jarak 101 km arah Selatan Kulonprogo pada kedalaman 46 km ini merupakan gempa dangkal akibat aktifitas subduksi Lempang Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Lantas apakah gempa Jogja berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi?
Berdasarkan laporan dan pengamatan yang dilakukan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) hingga saat ini belum ada pengaruh gempa Jogja terhadap aktivitas Gunung Merapi.
"Tidak ada pengaruh gempa terhadap aktivitas Gunung Merapi, statusnya masih tetap sama," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida saat dihubungi redaksi Tirto.
Berikut informasi lengkap soal aktivitas Gunung Merapi berdasar periode pengamaan Senin (13/07/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.
Pengamatan meteorologi
Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16.8-20.1 °C, kelembaban udara 75-80 persen, dan tekanan udara 568-689.1 mmHg.
Pengamatan visul
● Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 25 m di atas puncak kawah.
● Terjadi Gempa terasa Skala MMI II.
Pengamatan kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 1, Amplitudo : 9 mm, Durasi : 11.7 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 2, Amplitudo : 2-3 mm, S-P : 0.2-0.3 detik, Durasi : 6-8.4 detik)
■ Terasa
(Jumlah : 1, Amplitudo : 75 mm, S-P : 3.56 detik, Durasi : 127.3 detik, Skala : II MMI)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level II (Waspada)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.
2. Area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.
3. Masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
5. Informasi aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 Mhz, melalui telepon (0274) 514180/514192, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, dan media sosial BPPTKG (facebook: infobpptkg, twiter: @bpptkg).
Editor: Agung DH