tirto.id - Calon gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan bahwa kejadian jatuhnya lift di kawasan Blok M Square merupakan kesalahan perorangan dan tidak ada kerusakan sistem sama sekali. Ia juga menegaskan bahwa petugas yang berjaga sudah bekerja dengan seharusnya.
“Saya sudah bilang dapat laporannya, melebihi kapasitas katanya. Jadi penumpangnya maksa masuk ketika tanda alarm sudah bunyi, satpamnya pun sudah melarang,” jelas Ahok pada awak media hari Sabtu (19/3/2017).
Ahok menegaskan bahwa lift sudah dibuat sesuai dengan kapasitas 1600 kg daya muat dan 24 orang penumpang.
Diduga karena banyaknya pengunjung yang hendak mengejar calon gubernur nomor urut 3, Anies Baswedan, mereka memaksa masuk lift dan menyebabkan kelebihan muatan.
Menanggapi hal tersebut, Ahok pun tidak menyalahkan Anies, tetapi lebih melakukan imbauan kepada masyarakat Jakarta.
“Jadi saya minta kepada masyarakat Jakarta, kalau liftnya sudah bunyi, tolong jangan paksa lagi. Karena sudah melebihi kekuatan kabel. Itu aja,” kata Ahok seusai menonton film Bid’ah Cinta di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta pusat.
Ia mengatakan pihak pengelola sudah bekerja dengan seharusnya melalui pengawasan, terutama satpam yang berjaga di tempat kejadian. Satpam sudah melarang menumpang, tetapi banyaknya masyarakat yang memaksa akhirnya menimbulkan kecelakaan yang mencederai lebih dari 24 orang pengunjung.
“Terus ngotot (masuk), saya nggak tau maksudnya apa,” kata Ahok “‘Kan lift dirancang ada penumpang berapa, kalau kamu melebihi berat itu ya jatuh, karena keberatan.”
Pelaksana tugas gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menuturkan keterangan yang diterimanya dari pihak pengelola Blok M Square kemarin malam (Jumat, 18/3) menguatkan penilaian Ahok. Pengunjung memang memaksa masuk ke dalam lift. Lebih lanjut. Sumarsono juga membenarkan bahwa warga tersebut berebut untuk mendapat kesempatan mengejar Anies Baswedan.
"Mereka (korban) cepat-cepat naik buru-buru di lift. Katanya mereka buru-burung ngejar paslon nomor 3 yang kebetulan ada di Blok M Square," kata Sumarsono (17/3) di Blok M Square.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH