tirto.id - AC Milan resmi dicoret dari keikutsertaan kompetisi antar klub Eropa musim 2019/2020 (Europa League) setelah mencapai kesepakatan dengan UEFA terkait Financial Fair Play (FFP) pada Jumat (28/6/2019).
Konsensus ini memuaskan UEFA dan Milan, karena tidak hanya membuktikan niat salah satu klub anggota badan konfederasi untuk menyeimbangkan finansial mereka, tetapi juga memberi Rossoneri lebih banyak waktu untuk kembali ke jalur positif.
UEFA sebelumnya menangguhkan proses banding Rossoneri yang ditunjukkan kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) sejak tahun lalu. Kemudian muncul bahwa Milan tidak memiliki jadwal sidang dengan CAS sebelum tanggal14 Agustus 2019, yang otomatis membuat mereka dapat bermain di babak grup Liga Europa 2019/2020.
Namun, pihak San Siro berhasil menegosiasikan tuntutan UEFA periode 2014-17 dan 2015-18. AC Milan akan digantikan oleh Torino, sementara AS Roma langsung lolos ke babak grup.
AC Milan diberikan waktu untuk memperbaiki neraca keuangan klub mereka hingga 2020-2021. CAS mengabulkan permohonan Rossoneri untuk atas dasar pelanggaran yang dilakukan pada 2016 sampai 2018. Hingga akhir Juni ini, AC Milan belum bisa menyeimbangkan keuangan klub.
"Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah mengeluarkan persetujuan persetujuan yang meratifikasi penerimaan sukarela AC Milan untuk satu tahun pengecualian dari kompetisi UEFA Club, dalam penyelesaian pelanggaran Peraturan FFP UEFA di periode tiga tahun 2014-2017 dan 2015-2018," tulis pernyataan resmi pihak klub.
"Pemegang saham saat ini mengambil kepemilikan klub pada Juli 2018, mewarisi akumulasi kerugian yang substansial setelah pemilik AC Milan sebelumnya gagal membayar kewajiban utang. Kerugian ini dan pelanggaran terkait aturan FFP, sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil di bawah kepemilikan sebelumnya, menyebabkan sanksi oleh UEFA."
"Sementara sedih dengan kenyataan bahwa penggemar kami tidak akan dapat melihat tim mereka bersaing di kompetisi Eropa musim depan, Klub mengakui dan menghormati FFP. Klub mengakui bahwa tidak ada pilihan lain selain menerima sanksi, karena berusaha untuk membentuk jalur kembali ke kepatuhan penuh."
"AC Milan tetap berkomitmen untuk mengembalikan klub ke tempat yang seharusnya di puncak sepak bola Eropa. Keputusan hari ini akan bertindak sebagai stimulus untuk memaksimalkan upaya untuk menjadi sepenuhnya mematuhi FFP, sementara pada saat yang sama mengkonsolidasikan daya saing klub, dan mengembalikan AC Milan ke masa depan yang lebih positif," tutup pernyataan tersebut.
Di tahun yang sama, Berlusocni dinyatakan bersalah atas kasus penggelapan pajak perusahaanya, Fininvest, senilai 560 ribu euro. Empat tahun kemudian, Berlusconi resmi menjual AC MIlan kepada Yonghong Li dan Han Li sebesar 830 juta euro, termasuk akumulasi beban utang hingga Juni tahun 2016, sekitar 220 juta euro.
Harapan klub akan bangkit meninggi. Mereka mengontrak pemain macam Leonardo Bonucci, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, Lucas Biglia dan Andrea Conti. Ditaksir, Rossoneri mengeluarkan dan sekitar 146 juta pound sterling pada musim tersebut hanya untuk membeli pemain. Kemudian trofi Supercoppa Italia diraih serta kembali ke kompetisi Eropa usai tidak ikut serta dalam tiga musim sebelum.
Langkah jor-joran tersebut malah menjadikan kondisi finansial Milan semakin terbebani. Yonghong Li yang membeli AC Milan dengan dana pinjaman dari Eliott Management, gagal melunasi utangya tepat waktu. Elliott Management kemudian mengambil alih klub.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Fitra Firdaus