tirto.id - Kongres Tahunan PSSI di Bandung, Minggu (8/1/2017) akan dijaga sekitar 1.825 personel polisi, menyusul serbuan 4.000 bonek untuk memantau pelaksanaan kongres.
Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo, di Bandung, Jumat (6/1/2016) menyampaikan polisi akan menggunakan sistem pengamanan berlapis hingga lima ring untuk menjamin kongres tetap berjalan lancar.
"Jadi sistem berlapis ini diterapkan seiring hadirnya 4.000 pendukung Persebaya Surabaya atau Bonek yang ingin mengawal pelaksanaan kegiatan tersebut," katanya lepada Antara.
Hendro merencanakan sejumlah personelnya akan disebar ke sejumlah lokasi yang diprediksi akan dilalui para Bonek.
Ia menuturkan untuk pengamanan di ring satu di tempat pelaksanaan kongres akan disiagakan sekitar 80 personel, kemudian untuk pengamanan di ring dua atau tempat masuk peserta, disiagakan 101 personel.
"Lalu di ring tiga penyekatan, tidak boleh ada suporter masuk ke Aryaduta (lokasi kongres). Ring empat itu pengaturan arus lalu lintas, ring lima untuk mengawal Bonek yang perorangan agar diarahkan ke Pajajaran (tempat penampungan)," katanya.
Menurut dia, pengamanan dilakukan mulai dari stasiun dan terminal yang merupakan titik kedatangan bonek. Kedatangan para Bonek di Bandung ini berawal di tiga titik yakni Stasiun Bandung, Terminal Cicaheum, dan Stasiun Kiaracondong Bandung "Kami juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan kelompok suporter tersebut untuk memastikan ketertiban bonek selama di Bandung dan juga sudah berkoordinasi dengan Viking," kata dia.
Nasib Persebaya dan enam klub lain akan bakal dibahas pada Kongres Tahunan PSSI di hotel Aryaduta, Bandung, 8 Januari mendatang. Pada kunjungan Edy Rahmayadi ke Surabaya 28 Desember lalu, Yanto Priyanto, salah satu pentolan Bonek, mengatakan "positif" bahwa nasib Persebaya akan pulih di Kongres Tahunan.
“Pak Edy ingin Persebaya bisa berkompetisi kembali dan dapat bersaing di kancah persepakbolaan Indonesia. Pak Edy belum bisa menjawab tuntutan kita semua, tapi akan dimasukkan dalam sidang kongres, dan diumumkan saat Kongres PSSI, 8 Januari 2017,” kata Yanto kepada Tirto.ID.
Demi menyelesaikan permasalahan ini, Menteri Olahraga Imam Nahrawi menegaskan bahwa ia akan mengawal proses pemulihan Persebaya hingga tuntas.
“Sebenarnya saya ingin masalah Persebaya dan lainnya dibahas dalam Kongres. Itu, kan, jadi komitmen bersama. Kami akan mengawal janji-janji PSSI agar dibahas sehingga tidak ada persoalan lagi. Kongres lalu adalah kongres rekonsiliasi,” ujar Imam.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH