tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta memprediksi hujan lebat akan melanda Yogyakarta dalam 4 hari ke depan, dari 27-30 November 2018. Hal itu berdasarkan pantauan dan analisis dinamika atmosfer-lautan terkini yang berpotensi meningkatkan curah hujan.
Berdasarkan keterangan tertulis BMKG yang diterima Tirto, Senin (26/11/2018), sirkulasi angin tertutup di Laut Jawa yang cukup persisten hingga 3 hari ke depan dapat mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin [konvergensi] di sepanjang Jawa.
"Selain itu aliran massa udara basah yang masuk dari Samudera Hindia ke wilayah Jawa berkontribusi mendukung pertumbuhan awan hujan," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta Agus Sudaryanto.
Kondisi ini, menurut BMKG, dapat memicu pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menyebabkan hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di beberapa wilayah DIY, antara lain:
- Kulonprogo (Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Nanggulan).
- Sleman (Turi, Cangkringan, Pakem, Tempel, Sleman, Minggir, Seyegan, Mlati, Ngaglik, Ngemplak, Depok, Kalasan, Prambanan).
- Gunungkidul (Nglipar, Ngawen, Gedangsari, Patuk, Semin).
- Bantul (Piyungan, Banguntapan, Kasihan).
- Kota Yogyakarta.
Masyarakat juga perlu waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh. Oleh karena itu, warga tidak disarankan untuk berlindung di bawah pohon dan mengaktifkan handphone saat hujan disertai kilat/petir.
Editor: Dipna Videlia Putsanra