Menuju konten utama

Yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin COVID-19 di Indonesia

Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang vaksin COVID-19 dan vaksinasi di Indonesia.

Yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin COVID-19 di Indonesia
Ilustrasi vaksin virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pemerintah terus mengupayakan ketersediaan vaksin dalam upaya mengakhiri pandemi corona meskipun masih harus melalui berbagai tahapan dan proses yang memerlukan waktu. Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang vaksinasi untuk COVID-19, apa saja?

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa vaksin COVID-19 akan tiba di tanah air pada Desember 2020 ini. Pemerintah pun telah melakukan berbagai persiapan untuk program vaksinasi secara menyeluruh ke semua wilayah Indonesia dalam upaya mengakhiri pandemi coronavirus.

"Saya tegaskan kembali bahwa pandemi belum berakhir tetapi kita akan melangkah, segera melangkah untuk recovery," ungkap Presiden Jokowi dinukil dari channel YouTube resmi Sekretariat Presiden, beberapa waktu lalu.

"Untuk pemulihan melalui vaksinasi yang Insya Allah nanti kita harapkan vaksinnya sudah datang di akhir bulan November ini atau awal Desember 2020, tetapi itu juga tidak langsung bisa disuntikkan, dilakukan vaksinasi. Tidak," lanjutnya.

Lantas, apa saja yang perlu diketahui mengenai vaksin atau vaksinasi, termasuk vaksin untuk COVID-19?

Program Vaksinasi Tak Bisa Langsung Dilakukan

Jika vaksin COVID-19 nantinya telah tersedia, program vaksinasi tidak lantas bisa langsung dilakukan. Perlu berbagai tahapan dengan kaidah-kaidah tertentu sebelum vaksin COVID-19 didistribusikan untuk digunakan.

"Masih menunggu langkah-langkah kaidah-kaidah scientific, data-data science yang diperlukan untuk mendapatkan yang namanya emergency use authorization dari BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan]. Jadi, meskipun vaksin sudah datang kita masih menunggu tahapan-tahapan di BPOM," kata Presiden Jokowi.

Hal serupa juga dikatakan oleh anggota Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K)., Msi. “Tujuannya adalah untuk menurunkan kematian dan kesakitan masyarakat. Tetapi harus diawasi oleh BPOM,” ucapnya.

Vaksin Tidak Serta Merta Akhiri Pandemi

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe M.Sc, Sp.PD, mengatakan mengungkapkan, vaksin memang sangat penting untuk mengendalikan pandemi, namun vaksin tidak serta-merta bisa langsung mengakhiri pandemi.

“Kita harus sadari vaksin tidak bisa seketika menghilangkan pandemi karena ada proses distribusi yang panjang, belum lagi jumlah penduduk kita yang lebih dari 260 juta jiwa,” kata Dokter Dirga dikutip dari situs resmi Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Senin (30/11/2020).

Vaksin Rentan dengan Perubahan Suhu

Dokter Dirga juga mengungkapkan bahwa vaksin, termasuk vaksin untuk COVID-19, adalah produk biologis yang sangat rentan pada perubahan suhu. Oleh karena itu, umumnya perlu disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, dan suhu ini harus dijaga dari pabrik sampai ke puskesmas. “Ini yang disebut cold chain (rantai dingin),” ujar Dokter Dirga.

Sebelum pandemi COVID-19, proses distribusi vaksin di Indonesia dari Aceh sampai Papua sudah menggunakan sistem cold chain yang baik, hingga ke pelosok negeri. Maka, jika vaksin COVID-19 sudah tersedia dan siap didistribusikan nanti, diyakini bahwa program vaksinasi akan bisa dilakukan menyeluruh ke berbagai wilayah Indonesia.

Vaksin COVID-19 Dipastikan Halal

Vaksin untuk COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia dipastikan halal. Wakil Presiden RI yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2020-2025, KH Ma’ruf Amin, meminta agar MUI segera menyiapkan fatwa halal untuk vaksin COVID-19.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada MUI yang sejak tahap awal telah aktif bersama instansi terkait untuk melakukan proses audit tentang kehalalan vaksin COVID-19,” kata KH Ma’ruf Amin beberapa waktu lalu, dikutip dari Antara.

”Saya juga meminta agar ketetapan atau fatwa MUI tentang kehalalan atau kebolehan digunakannya vaksin COVID-19 dapat terbit sebelum vaksin diedarkan, sebelum dilakukan vaksinasi,” imbuhnya.

Tetap Terapkan 3M Meski Sudah Ada Vaksin

Ketersediaan vaksin untuk COVID-19 tidak serta bisa mengakhiri pandemi dengan cepat. Maka dari itu, perilaku disiplin 3M, yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan, tetap harus diterapkan.

“Meskipun vaksin akan datang, kita harus tetap disiplin menerapkan 3M. Mari kita praktikkan 3M tersebut sebagai satu-kesatuan karena 3M ini satu paket,” pesan dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19.

_______________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH