tirto.id - Riset PoliticaWave menyimpulkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih banyak diperbincangkan oleh warganet Jawa Barat di media sosial daripada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Direktur Eksekutif PoliticaWave Yose Rizal mencatat jumlah percakapan warganet asal Jawa Barat di media sosial mengenai Jokowi-Ma'ruf mencapai 59 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 41 persen.
"Di Jabar memang sudah terjadi pergeseran di sosmed [media sosial]. Paslon 01 [Jokowi-Ma'ruf] sudah memimpin di Jabar kalau di sosmed," kata Yose di Jakarta Pusat pada Kamis (7/2/2019).
Riset PoliticaWave yang digelar pada 28 Januari-4 Februari 2019 menemukan 1,899 juta percakapan terkait kedua capres-cawapres yang melibatkan 267.059 akun. Jumlah itu mencakup percakapan warganet dari seluruh wilayah.
Secara kesuluruhan, Jokowi-Ma’ruf unggul dalam jumlah percakapan, yakni sebesar 57.25 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 42.75 persen. Percakapan terkait Jokowi-Ma’ruf dilakukan 61.25 persen akun dan Prabowo-Sandi 38.75 persen akun.
Berdasar sentimen percakapan, pasangan Jokowi-Ma’ruf diperbincangkan secara positif oleh netizen sebesar 80 persen dan yang negatif 20 persen. Sementara percakapan positif mengenai Prabowo-Sandiaga sebesar 74 persen dan yang negatif sebesar 26 persen.
Yose menjelaskan hal ini terjadi karena tim sukses Prabowo-Sandi melakukan beberapa kali blunder meski sudah mengelola isu di media sosial dengan maksimal.
"Kalau di kubu Prabowo, karena dia penantang, mungkin karena janji-janji dan aktivitasnya yang disoroti warganet. Tentu yang paling aktif, paslon nomor 02. Tetapi netizen menyoroti beberapa blunder pasangan Prabowo-Sandi," ujar Yose.
Dia mencontohkan percakapan negatif mengenai pasangan nomor urut 02 berkaitan dengan kritik Prabowo terhadap Kementerian Keuangan, isu sandiwara korban banjir lumpur, pernyataan Rocky Gerung terkait kitab suci fiksi, sejarah leluhur Prabowo yang menangkap Pangeran Diponegoro, dan hoaks tentang utang pemerintah.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Addi M Idhom