tirto.id - Kasus virus Corona di dunia semakin meningkat saja jumlahnya. Hingga saat ini, Virus Corona COVID-19 telah memengaruhi 218 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Dikutip dari Worldometers, Senin (7/12/2020) siang, total kasus infeksi virus corona secara global telah mencapai 67.393.283 kasus, dengan tambahan 15.820 kasus per hari ini.
Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 1.541.747 orang meninggal dunia, dan 46.584.229 pasien dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat (AS) tercatat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini, yakni 15.159.529 kasus positif Corona.
Update Corona Dunia 7 Desember 2020
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus COVID-19 terbanyak di dunia:
- Amerika Serikat: 15.159.529 kasus, 288.906 orang meninggal dunia, dan 8.855.593 pasien sembuh.
- India: 9.677.203 kasus, 140.590 orang meninggal dunia, dan 9.139.901 pasien sembuh.
- Brasil: 6.603.540 kasus, 176.962 orang meninggal dunia, dan 5.776.182 pasien sembuh.
- Rusia: 2.460.770 kasus, 43.141 orang meninggal dunia, dan 1.937.738 pasien sembuh.
- Prancis: 2.292.497 kasus, 55.155 orang meninggal dunia, dan 169.586 pasien sembuh.
- Italia: 1.728.878 kasus, 60.078 orang meninggal dunia, dan 913.494 pasien sembuh.
- Inggris: 1.723.242 kasus dan 61.245 orang meninggal dunia.
- Spanyol: 1.699.145 kasus dan 46.252 orang meninggal dunia.
- Argentina: 1.463.110 kasus, 39.770 orang meninggal dunia dan 1.294.692 pasien sembuh.
- Kolombia: 1.371.103 kasus, 37.808 orang meninggal dunia, dan 1.257.410 pasien sembuh.
Indonesia mengonfirmasi sebanyak 575.796 kasus secara kumulatif dengan rincian 17.740 orang meninggal dunia dan 474.771 pasien berhasil sembuh. Saat ini kasus aktif tercatat sebanyak 83.285 orang atau 14,5 persen dari yang terkonfirmasi.
Sementara Cina, sebagai negara yang pertama kali mengumumkan adanya wabah virus Corona di negaranya pada November 2019, saat ini berada di urutan ke-76 dengan 86.634 kasus posisitf, 4.634 orang meninggal dunia, dan 81.719 pasien sembuh.
Perkembangan Vaksin Corona dari Cina
Pemerintah provinsi di seluruh Cina menempatkan pesanan untuk vaksin virus Corona eksperimental buatan dalam negerinya, meskipun pejabat kesehatan setempat belum mengatakan seberapa baik mereka bekerja atau bagaimana mereka dapat menjangkau 1,4 miliar orang di negara itu.
Menteri luar negeri Cina dalam pertemuan PBB pekan lalu mengatakan, pengembang mempercepat pengujian akhir ketika Inggris menyetujui penggunaan darurat kandidat dan penyedia vaksin Pfizer Inc.yang bergegas untuk mengatur distribusi.
Bahkan tanpa persetujuan akhir, lebih dari 1 juta pekerja perawatan kesehatan dan lainnya di Cina yang dianggap berisiko tinggi terinfeksi telah menerima vaksin eksperimental dengan izin penggunaan darurat.
Pengembang belum mengungkapkan seberapa efektif vaksin mereka dan kemungkinan efek sampingnya, demikian seperti dikutip AP News.
Industri farmasi Cina yang masih muda memiliki setidaknya lima vaksin dari empat produsen yang diuji di lebih dari selusin negara termasuk Rusia, Mesir, dan Meksiko.
Pakar kesehatan mengatakan bahkan jika mereka berhasil, proses sertifikasi untuk Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan negara maju lainnya mungkin terlalu rumit untuk digunakan di sana.
Namun, Cina mengatakan akan memastikan produknya terjangkau untuk negara berkembang dan telah secara aktif mengejar kesepakatan di seluruh dunia.
Editor: Agung DH