Menuju konten utama

TKN Nilai Kampanye Emak-emak Dukung Prabowo-Sandi Gagal

Johnny G Plate menilai kampanye emak-emak mendukung Prabowo-Sandiaga gagal karena sebagian besar pemilih perempuan diperkirakan justru memilih Jokowi-Ma'ruf.  

TKN Nilai Kampanye Emak-emak Dukung Prabowo-Sandi Gagal
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Johnny G Plate (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kalbar, Hildi Hamid (kanan) saat pengukuhan TKD Kalbar di Pontianak, Kalbar, Sabtu (20/10/2018). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang.

tirto.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Johnny G Plate mengaku senang dengan hasil survei terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia.

Survei yang digelar pada 22-29 Maret 2019 tersebut menunjukkan keunggulan paslon 01 terpaut 18 persen dari paslon 02. Berdasarkan hasil survei ini, Jokowi-Ma'ruf memiliki elektabilitas 55,4 persen, dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

Namun, perhatian utama Johnny tertuju pada hasil survei itu mengenai peta dukungan pemilih perempuan atau emak-emak. Dia menilai survei itu membuktikan kampanye emak-emak mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 telah gagal.

Survei tersebut melibatkan 1220 responden. 50,7 persen di antaranya adalah pemilih perempuan. Hasilnya menyimpulkan 56,2 persen responden perempuan lebih memilih Jokowi-Ma'ruf dibanding Prabowo-Sandiaga. Dari kategori usia, mereka yang berumur 41-55 dan 55 tahun ke atas juga lebih banyak memilih Jokowi-Ma'ruf.

"Isu [emak-emak dukung Prabowo-Sandiaga] itu gagal total. Dan kita berharap isu emak-emak diteruskan saja ini," kata Johnny di Cikini, Jakarta, Rabu (3/4/2019).

Johnny curiga Prabowo-Sandiaga sengaja mencari cara lain untuk mengumpulkan pendukung karena kampanye "emak-emak" sudah gagal.

Dia mencontohkan langkah kubu paslon 02 membocorkan nama-nama menterinya kemungkinan untuk meraih simpati pemilih. Meskipun demikian, kata Johnny, hal itu sudah terlambat.

"Semua usaha yang dilakukan tidak mampu mengangkat elektabilitas, dan portofolio kabinet ini cara terakhir," ujar Johnny. "Ini sudah sangat terlambat waktunya."

Anomali klaim kubu Prabowo-Sandiaga, yang mengaku didukung "emak-emak" juga sudah disorot oleh Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby.

Menurut Adjie, sebagian besar pemilih perempuan tidak terpengaruh propaganda kubu paslon 02 sebab ekonomi Indonesia di masa pemerintahan Jokowi stabil. Misalnya, harga sembako dan inflasi bisa tetap terkontrol.

"Mengapa Pak Jokowi tinggi? Sebagai pemilih emak-emak, situasi ekonomi saat ini ya baik-baik saja, aslinya harga kebutuhan pokok stabil, inflasi relatif stabil, misalnya BBM juga stabil, enggak ada kenaikan," kata Adjie pada 7 Februari lalu.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom