Menuju konten utama

Teori Asam Basa Lewis, dari Pengertian hingga Kelebihan

Menurut Lewis, asam basa bukan hanya sebatas pelepasan ion H+ atau OH- atau transfer proton (ion H+).

Teori Asam Basa Lewis, dari Pengertian hingga Kelebihan
Ilustrasi Reaksi Kimia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda. Asam mempunyai rasa masam yang bisa dijumpai pada cuka dapur, vitamin C, maupun jeruk. Sedangkan basa mempunyai rasa pahit dan licin jika disentuh yang bisa ditemukan di kapur sirih.

Asam memiliki pH di bawah 7, dan basa memiliki pH di atas 7. Ph atau Potential Hydrogen adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman dan kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.

Beberapa ilmuwan yang mengembangkan teori asam basa yaitu Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.

Teori Asam Basa Lewis

Pada tahun 1932 G. N. Lewis, seorang ahli kimia dari Amerika mengartikan asam sebagai suatu zat yang dapat menerima sepasang elektron, dan basa adalah zat yang dapat memberikan sepasang elektron.

Teori asam basa yang dikemukakan Lewis memperluas pengertian dan tidak bertentangan dengan teori asam basa yang telah ada sebelumnya. Teori asam basa Leiws dapat dijadikan teori untuk mendukung teori sebelumnya.

Menurut Lewis, asam basa bukan hanya sebatas pelepasan ion H+ atau OH- atau transfer proton (ion H+), tetapi berupa senyawa yang reaksinya melibatkan pasangan elektron.

Lewis menjelaskan bahwa setiap zat yang bersifat basa Bronsted Lowry yaitu zat bertindak sebagai penerima H+, maka secara langsung zat tersebut juga akan memiliki sifat basa Lewis.

Oleh karena itu, ketika menerima H+ , maka sebenarnya zat tersebut harus menyalurkan elektron ke ion H+ agar dapat diikat secara kovalen koordinasi.

Kelebihan asam basa Lewis

Teori asam basa Lewis memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Memiliki persamaan dengan teori Bronsted dan Lowry, yaitu dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain maupun tidak mempunyai pelarut.

2. Teori asam basa Lewis mampu menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Misalnya pada pembentukan senyawa komplek.

3. Menjelaskan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.

Baca juga artikel terkait TEORI ASAM BASA atau tulisan lainnya dari Chyntia Dyah Rahmadhani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Chyntia Dyah Rahmadhani
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Yantina Debora