Menuju konten utama

Temuan Tim TNI dan Polisi Usai Penyerangan Pos Yonif Nduga, Papua

Kepolisian dan TNI menggerakkan tim yang menyisir lokasi penyerangan oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, pada hari ini.

Temuan Tim TNI dan Polisi Usai Penyerangan Pos Yonif Nduga, Papua
Lokasi terjadinya pembunuhan di Nduga Papua. Google Map.

tirto.id - Kelompok bersenjata menyerang Pos Yonif 755/Yalet di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, pada Senin malam kemarin (3/12/2018) sekitar pukul 18.30 WIT.

Sementara, dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (4/12/2018), Kasubbid Penmas Polda Papua AKBP Suryadi Diaz mengatakan Tim Nanggala dari Kopassus berhasil menguasai kembali pos tersebut pada pukul 11.11 WIT, hari ini. Akan tetapi, tim tersebut menemukan pos dalam kondisi kosong, bercak darah serta selongsong sejumlah peluru.

Tim Nanggala menemukan 150 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter, dua set sangkur Pindad, delapan set pisau Aitor, tiga telepon seluler dan repeater, beberapa pakaian PDL dan kap perorangan, serta uang Rp150 ribu.

Kemudian, pada sekitar Pukul 12.30 WIT hari ini, Tim Satgas Gakkum Operasi Nemangkawi yang dipimpin AKP Zacharia Asgar melaporkan situasi via telepon satelit dengan posisi CO. 54M 222718 9530131.

Tim satgas itu melaporkan bahwa mereka bertemu rombongan personel TNI sebanyak 20 orang, salah satu di antara mereka mengalami luka tembak. Satu anggota TNI lainnya juga dilaporkan meninggal dunia tapi ditinggal karena sudah tidak memungkinkan untuk dibawa rombongan 20 anggota TNI itu dalam perjalanan.

Sekitar Pukul 14.00 WIT, usai menemukan 20 personel TNI tersebut, berposisi di CO. 54M 221441 9531388, tim satgas segera membuat parameter keamanan karena ada informasi bahwa rombongan itu dikejar oleh dua orang anggota kelompok bersenjata.

Di titik tersebut, mereka menemukan satu jenazah anggota TNI yang sempat tidak dibawa rombongan 20 prajurit tadi. Jenazah anggota TNI itu kemudian dibawa ke Pos Yonif 755/Yalet di Distrik Mbua.

Ketika membuat parameter keamanan, tim satgas sempat mendengar dua kali bunyi tembakan dari sisi sebelah kanan dari posisi mereka. Selanjutnya, tim melakukan tembakan balasan dengan bergerak maju.

Sedangkan Wakil Kepala Penerangan Daerah Militer Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Infanteri Dex Sianturi mengatakan anggota TNI yang tewas akibat penyerangan pos Yonif di Nduga ialah Serda Handoko. Sementara yang mengalami luka tembak adalah Pratu Sugeng.

Menurut Sianturi, TNI berencana mengevakuasi korban tewas dan luka tersebut menggunakan helikopter untuk dibawa ke Wamena.

“Pos Yonif 755/Yalet diserang oleh KKB pada kemarin malam (3/11/2018) sekira pukul 18.30 WITA,” kata Sianturi ketika dihubungi Tirto, Selasa (4/12/2018).

Menurut Sianturi, ada sekitar 25 prajurit infanteri TNI Angkatan Darat yang sedang berjaga di pos Yonif 755/Yalet saat terjadi penyerangan oleh kelompok bersenjata.

Sianturi mengatakan kendala saat ini ialah kabut di pegunungan setempat serta di sana tidak ada sinyal sehingga menyulitkan komunikasi.

“Jadi kami belum bisa mendapat [informasi] kronologi dari anggota pos,” ujar dia.

Baca juga artikel terkait KASUS PENEMBAKAN DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom