Menuju konten utama

Teks Sambutan Hari Lahir Pancasila 2023 yang Diperingati 1 Juni

Contoh teks sambutan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2023.

Teks Sambutan Hari Lahir Pancasila 2023 yang Diperingati 1 Juni
Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Lapangan Pancasila Ende, NTT, Rabu (1/6/2022). ANTARA FOTO/Iqnas Kunda/wpa/nz.

tirto.id - Pada umumnya setiap tahun sekolah dan instansi akan menggelar upacara bendera dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 2023.

Oleh karena itu, kata-kata sambutan dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2023 dibutuhkan oleh pembina upacara.

Hari Lahir Pancasila akan diperingati pada hari Kamis, 1 Juni 2023 besok. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menerbitkan pedoman upacara bendera peringatan Hari Lahir Pancasila 2023.

Adapun dalam pedoman tersebut terdapat rincian tata cara dalam pelaksanaan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2023. Seperti tema dan logo acara, susunan acara, dan ketentuan pakaian.

Contoh Teks Sambutan Hari Lahir Pancasila 2023

Berikut adalah contoh teks sambutan dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2023, dikutip dari pidato mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini:

Pancasila merupakan dasar Negara, ideologi Negara, serta pedoman hidup bangsa yang dirumuskan oleh para “Pendiri Bangsa”. Selain itu, Pancasila juga anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Indonesia.

Meskipun nilai-nilai Pancasila belum bisa diimplementasikan seluruhnya, namun Indonesia mampu bertahan sebagai bangsa dan Negara karena Pancasila. Dasar Negara tersebut adalah keyakinan dan prinsip yang harus diperjuangkan sampai kapanpun.

Indonesia adalah Negara yang memiliki berbagai macam kondisi geografis, flora, fauna, dan antropologis serta sosiologis masyarakat. Sehingga hanya dapat disatukan melalui bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus terus dilakukan serta diperjuangkan secara berkesinambungan.

Pancasila juga harus mendarah daging dalam jiwa dan raga serta direalisasikan dalam tindakan di kehidupan sehari-hari. Tepa slira atau toleransi dan gotong royong adalah berkah adanya Pancasila. Keberagaman yang ada dijadikan sebagai identitas nasional dan terwujud dalam slogan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Nilai-nilai yang diajarkan dalam Pancasila telah tercantum dalam seluruh kitab suci agama. Contohnya adalah sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” berarti ajaran untuk percaya pada Tuhan. Dimana hal itu telah diajarkan dalam kitab suci manapun sebagai petunjuk dalam hidup.

Lalu sila ke-2 yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” merupakan ajaran untuk tidak egois atau mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan. Dalam Islam turut diperintah untuk memberi sedekah atau zakat untuk sesama. Hal itu berarti umat muslim yang mampu wajib untuk menolong siapapun yang membutuhkan.

Kemudian sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan” artinya setiap Negara harus memiliki seorang pemimpin. Dia bertugas mengatur sistem dalam kehidupan suatu bangsa. Sehingga kemakmuran dan kesejahteraan Negara dapat terwujud.

Terakhir, nilai-nilai dalam Pancasila juga mengajarkan tentang tata tertib dalam lingkup berbangsa dan bernegara. Setiap Negara memiliki aturan yang mutlak, termasuk Indonesia. Hal itu bertujuan supaya keberagaman di Indonesia sama-sama mendapatkan keadilan dan telah tertera dalam sila ke-5 yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Tifa Fauziah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Tifa Fauziah
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Dipna Videlia Putsanra