Menuju konten utama

Syarat Buka Sekolah di Jabotabek: Kasus Terkendali & Sudah Divaksin

Kegiatan tatap muka di Jabodetabek bisa dilakukan dengan syarat kondisi kasus terkendali sehingga level PPKM turun

Syarat Buka Sekolah di Jabotabek: Kasus Terkendali & Sudah Divaksin
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di SMPN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (19/7/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan pembelajaran tatap muka di masa pandemi harus mengutamakan keselamatan siswa-siswi dari terpapar COVID-19. Oleh karena itu pembelajaran di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) sepenuhnya masih dilakukan 100% secara daring.

Hal ini berdasarkan leveling daerahnya, dimana seluruh wilayah Jabodetabek berada dalam level 4 PPKM. Terkait ini sudah diatur berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 34 Tahun 2021 tentang PPKM Jawa-Bali.

"Kegiatan tatap muka di wilayah Jabodetabek bisa dilakukan dengan syarat kondisi kasus lebih terkendali sehingga level daerah menurun menjadi lebih baik," ujarnya saat menjawab pertanyaan media dalam agenda Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis (19/8/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Sementara bagi daerah di wilayah Jawa-Bali dengan level 3 dan 2, daerah di luar Pulau Jawa-Bali dengan masuk level 3 dan 2 dan berada dalam zona risiko hijau dan kuning dapat melakukan tatap muka. Namun dengan syarat pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Dan termasuk wajib sudah divaksin bagi tenaga pendidik dan peserta didik sesuai Surat Keputusan Bersama 4 Menteri terkait pembelajaran tatap muka di masa pandemi," pungkas Wiku.

Sebelumnya berdasarkan survei yang dilakukan organisasi nirlaba LaporCovid-19 menemukan banyak orang tua siswa di DKI Jakarta yang berharap anaknya sekolah tatap muka ketika pandemi COVID-19 sudah terkendali.

Hal tersebut diketahui saat LaporCovid-19 melakukakan survei kepada 23.015 orang tua siswa periode 30 April sampai 15 Mei 2021. Orang tua yang disurvei sebanyak 56,65 persen memiliki penghasilan kurang dari Rp2,5 juta dan 30,42 persen berpenghasilan Rp2,5 juta -Rp5 juta.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 40,45 persen orang tua ingin pembelajaran tatap muka dilakukan jika angka penularan COVID-19 sudah benar-benar turun.

"Orang tua menginginkan pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka hanya ketika tingkat penularan sudah menurun atau pandemi sudah terkendali," kata Kolaborator Ilmuan LaporCovid-19 Dicky Pelupessy saat diskusi secara daring, Kamis (5/8/2021).

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri