Menuju konten utama

Sri Mulyani Minta Kemenpan-RB Benahi Kualitas Pegawai Pemerintah

"Kita lihat ada 2 juta pelamar masuk hanya untuk 37 ribu yang kita gunakan. Jangan sampai mereka yang masuk ke pemerintahan hanya dalam 6 bulan menjadi bodoh," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani Minta Kemenpan-RB Benahi Kualitas Pegawai Pemerintah
Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi saat memberikan keterangan pers soal ketentuan tarif barang bawaan dari luar negeri di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (28/12/2017). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) di birokrasi pemerintah dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di 2018.

Menurutnya, ada tiga hal utama yang harus dipenuhi sebuah negara jika ingin terus memiliki pertumbuhan ekonomi bagus dan menjadi maju. Ketiga indikator itu adalah ketersediaan SDM birokrasi yang berkualitas, kemampuan menarik modal dari dalam dan luar negeri, serta keberadaan institusi yang mampu jadi pendorong pertumbuhan.

"Sekarang ini di 2017 dan 2018 momentum pertumbuhan ekonomi sudah membaik, harga komoditas bagus, ekonomi global baik. Indonesia bisa manfaatkan momentum untuk tumbuh lebih cepat dan mengurangi kesenjangan," ujar Sri di Kantor Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Jakarta, Senin (22/1/2018).

Jika SDM yang berkualitas sudah terpenuhi, tugas negara selanjutnya adalah menyediakan birokrasi yang bagus dan tidak rumit. Keberadaan birokrasi yang sederhana dibutuhkan untuk menarik investor ke dalam negeri.

Sri berkata, jika hingga kini tingkat kemudahan investasi di Indonesia masih rendah, maka ada korelasi negatif antara tingginya angka jumlah birokrat dengan proses perizinan usaha.

"Kalau aparat kita di pusat dan daerah tak mampu membuat usaha jadi mudah, maka jumlah aparat berkorelasi dengan jumlah kesulitan. Kalau kita duduk sesama birokrat mudah menyenangkan satu sama lain, tapi tidak berarti menyenangkan masyarakat," katanya.

Ia juga mengingatkan Menteri PAN-RB Asman Abnur sebagai koleganya di Kabinet Kerja untuk berfokus memberi pelatihan dan manajemen baik terhadap para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil seleksi 2017.

"Kita lihat ada 2 juta pelamar masuk hanya untuk 37 ribu yang kita gunakan. Jangan sampai mereka yang masuk ke pemerintahan hanya dalam 6 bulan menjadi bodoh," katanya.

Menurut Sri, kualitas CPNS di Indonesia sebenarnya cukup tinggi. Namun, kualitas bagus itu kerap terdegradasi akibat ulah para PNS senior.

"Kalau manajernya cuma mau dilayani dan enggak mau dilihat dia salah, itu langsung menular."

Selain Itu, Sri juga mengingatkan masih banyaknya struktur kepegawaian di Kementerian atau Lembaga yang tidak sesuai kebutuhan. Minimnya efektifitas struktur itu menjadi perhatian Sri Mulyani karena pemerintah harus fleksibel menempatkan SDM.

"Banyak organisasi yang harusnya strukturnya kecil. Menurut kami struktur dari kepemerintahan harus fleksibel berdasarkan kebutuhan, tidak one size fits all," kata dia.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Addi M Idhom