tirto.id - José Mourinho akan kembali bereuni dengan mantan kesebelasannya pada akhir pekan ini. Tottenham Hotspur akan menghadapi Chelsea pada Minggu (22/12/2019) pukul 23.30 WIB. Pertandingan ini bukan sekadar reuni Mourinho dengan The Blues, melainkan juga dengan mantan pemain asuhannya yang kini menjabat sebagai manajer Chelsea, yaitu Frank Lampard. Ini bakal menjadi arena adu taktik antara guru melawan muridnya.
Pada 20 November 2019, Tottenham resmi memperkenalkan Mourinho sebagai pelatih baru. Keputusan itu kontroversial karena Mourinho dahulu pernah menyatakan tidak akan mau menangani Spurs karena cintanya kepada suporter Chelsea.
Dua hari kemudian, dalam konferensi pers, Lampard menyatakan Mourinho bakal banyak berbicara sebagai pelatih Tottenham, seperti di kesebelasannya yang sudah-sudah.
“Sejarah dan hasil berbicara sendiri: trofi dan gelar yang dimenangi Mourinho dengan berbagai kesebelasan. Kemanapun kalian pergi, selalu ada awal baru. Saya yakin dia tidak akan di balik layar. Inilah alasan banyak orang berharap hal-hal besar dari dirinya,” kata Lampard mengenai Mourinho yang berhasil mempersembahkan tiga gelar Premier League untuk Chelsea, dikutip situs web resmi Chelsea.
Kini, momen yang ditunggu-tunggu datang. Meski pertandingan bukan berlangsung di Stamford Bridge (kandang Chelsea), tetapi ketegangan akan tetap sama. Tottenham Hotspur Stadium akan menjadi saksi momen tersebut.
Mental Anak Asuh Lampard Sedang Buruk
Chelsea datang ke markas Tottenham dalam performa yang buruk. Mereka hanya meraih dua kemenangan, satu imbang, dan empat kali kalah dalam tujuh laga terakhir di semua kompetisi. Khusus di Premier League, dalam lima partai ke belakang, The Blues cuma bisa menang sekali; sisanya selalu tumbang.
Hasil yang didapatkan anak asuh Lampard belakangan memang kontras dari laga-laga sebelumnya. Mereka sempat menang tujuh kali beruntun di semua kompetisi. Kesebelasan asal London ini bahkan sempat ada di tiga besar klasemen Premier League. Namun kini mereka berada di peringkat keempat, tertinggal 10 poin dari Leicester City di posisi kedua dan tertinggal 20 poin dari Liverpool di puncak klasemen.
Menurut Lampard, kendala terbesar skuadnya adalah mental. Para pemain muda seperti Tammy Abraham (22 tahun), Christian Pulisic (21 tahun), Mason Mount (20 tahun), hingga Fikayo Tomori (22 tahun) tak punya ketahanan yang cukup untuk terus gigih mencuri gol dan mempertahankan keunggulan selama 90 menit.
“Saya pikir, jika kamu adalah pemain muda, dan kesempatan tertutup di depanmu beberapa kali dalam sebuah laga, bakal mudah untuk tidak coba membukanya lagi. Mungkin [hal ini] datang dari pengalaman [yang minim],” kata Lampard dikutip The Telegraph pada Senin (16/12).
Chelsea adalah kesebelasan dengan penguasaan bola tertinggi kedua di Liga Inggris musim ini. Mereka sejajar dengan Liverpool yang rata-ratanya memiliki 57,6 persen possession, hanya kalah dari Manchester City (60,9 persen).
Namun dengan ball possession demikian, Chelsea hanya mampu mencetak total 31 gol di Premier League. Mereka kalah dari Manchester City (47 gol), Liverpool (42 gol), Leicester (40 gol), dan bahkan Tottenham (32 gol).
Mourinho Mengendus Kemenangan
Jika Chelsea yang diasuh Lampard dalam kondisi buruk, Spurs sebaliknya. Dalam tujuh pertandingan awal bersama Mourinho, Spurs mampu meraih lima kemenangan dan dua kekalahan. Catatan penting lain, dalam tiga laga kandang dengan Mourinho, Spurs selalu menang dan mencetak 12 gol.
Jika The Lilywhites menang dalam laga ini, mereka akan menyamai angka Chelsea. Dengan selisih gol yang lebih baik, Spurs akan duduk di posisi keempat atau masuk ke zona Liga Champions. Itu akan menjadi hal indah untuk Mourinho. Lampard menyadari hal tersebut.
“Ini adalah laga Tottenham melawan Chelsea. Pertandingan itu sendiri sudah cukup [besar]. Lalu, ada José Mourinho di sana. Dan, dia jelas bersungguh-sungguh untuk mengalahkan kami,” kata Lampard dikutip Football Focus di BBC.
Musim ini, Frank Lampard sudah membawa Chelsea berhadapan dengan kesebelasan-kesebelasan elite yang punya pelatih penuh pengalaman, tapi hasilnya selalu negatif. Saat melawan Liverpool yang ditangani oleh Jürgen Klopp, dalam tiga percobaan musim ini, Chelsea selalu kalah.
Ketika berjumpa Manchester City yang diasuh Pep Guardiola di Premier League, The Blues juga takluk. Kini, melawan Mourinho, apakah Lampard bisa memperbaiki catatan tersebut? Ataukah dia kembali menuai hasil buruk melawan kesebelasan istimewa dengan pelatih berpengalaman?
“Ketika saya berhadapan dengan Pep Guardiola dan Jürgen Klopp musim ini, tentu saja kamu ingin berkata, ‘Bisakah saya tampil melawan para manajer luar biasa ini? Apa yang bisa saya lakukan? Apa yang bisa diperbuat kesebelasan saya?’ Jadi [melawan Mourinho], perasaan itu akan sama,” kata Lampard.
Pertandingan Tottenham Hotspur vs Chelsea pada Minggu (22/12/2019) pukul 23.30 WIB dapat ditonton melaluilive streaming Mola TV. Untuk menonton pertandingan ini, penggemar sepakbola dapat menggunakan Mola Polytron Streaming Device, Mola Parabola, dan Mola Mobile App.
Editor: Advertorial