Menuju konten utama

Skandal Korupsi dan Seks Uskup Ruteng Diselidiki Vatikan

Vatikan menyelidiki Hubertus Leteng yang diduga terlibat dalam kasus penggelapan uang dan hubungan gelap dengan seorang wanita.

Skandal Korupsi dan Seks Uskup Ruteng Diselidiki Vatikan
Uskup Ruteng Hubertus Leteng. FOTO/Istimewa

tirto.id - Vatikan mengirim tim penyidik untuk menyelidiki tuduhan terhadap mantan Uskup Keuskupan Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur, Mgr. Hubertus Leteng. Hubertus diduga terlibat dalam hubungan terlarang dengan seorang wanita dan menggelapkan dana gereja senilai lebih dari Rp1 miliar.

Hubertus secara diam-diam meminjam dana gereja dari konferensi Uskup Indonesia sekitar Rp1,2 miliar, ia juga dituduh mengambil uang gereja senilai Rp400 juta. Hubertus membantah ia mencuri uang itu. Menurutnya, uang itu digunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak miskin. Namun ia tidak memberikan rincian kapan dan di mana bantuan itu diberikan.

Terkait tuduhan hubungan terlarangnya dengan seorang wanita, Hubertus juga menyangkalnya dan menyebut tuduhan itu sebagai fitnah.

Vatikan tidak membahas skandal itu lebih lanjut, mereka juga tidak merinci alasan pengunduran diri Hubertus. Keuskupan Ruteng pun enggan merinci alasan pensiun dini Hubertus. Umumnya, Uskup mengajukan pensiun dini atau mengundurkan diri di usia 75 tahun, sementara Hubertus masih berusia 58 tahun.

Seperti dikutip dari The New York Times, puluhan imam mengundurkan diri secara massal pada Juni lalu sebagai bentuk aksi memprotes kepemimpinan Hubertus di Keuskupan Ruteng.

Pengunduran diri Hubertus dari kepengurusan pastoral telah diterima Bapa Suci Paus Fransiskus pada Rabu (11/10/2017). Paus Fransiskus kemudian mengangkat Uskup Denpasar Mgr. Silvester San sebagai Administrator Apostolik untuk Keuskupan Ruteng, yang akan bertugas memimpin sampai ada pengangkatan uskup yang baru.

Pengumuman tersebut disampaikan pada Rabu pukul 18.00 WITA di Istana Keuskupuan Ruteng bersamaan dengan siaran pers di Vatikan oleh Rm Fabio Salerno, pelaksana tugas Ad Interim dari duta besar (Nunciatura Apostolik) Vatikan di Indonesia, dalam pertemuan yang dihadiri oleh Mgr Hubertus Leteng, Mgr Silvester San, Dewan Imam dan Rm Siprianus Hormat, sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia.

Wakil Tahta Suci mengajak para imam yang hadir untuk bekerja sama dengan Administrator Apostolik, menunjukkan kesediaan, rasa tanggung jawab dan semangat persaudaraan imamat.

Romo Fabio Salerno juga mengajak semua pihak untuk berdoa bagi Mgr Hubertus Leteng yang telah menjalankan tugas selama tujuh tahun dalam pelayanan pastoral di Keuskupan Ruteng dan berterima kasih atas kesediaan Mgr Silvester San yang menerima tugas penting tersebut.

Menurut data statistik Vatikan tahun 2015, Indonesia sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, telah menjadi rumah bagi 45 uskup dan dan 4.900 imam Katolik.

Pengunduran diri Hubertus merupakan kasus terbaru yang ditangani Vatikan dari beberapa kasus pengunduran diri uskup lainnya yang dituduh melakukan kesalahan dan dipaksa pensiun dini. Seringkali kasus-kasus semacam ini tidak diketahui dan dirahasiakan, terutama jika terjadi karena kesalahan manajemen internal. Vatikan pun tidak pernah menjelaskan alasan para uskup meninggalkan jabatan mereka.

Di beberapa negara, skandal semacam ini sudah menjadi rahasia umum. Dua uskup di Amerika Serikat pada 2015 lalu mengundurkan diri karena merasa tertekan atas tuduhan melakukan pelecehan seksual. Baru-baru ini, Uskup Agung Guam dipaksa untuk pensiun setelah diadili di Vatikan karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki. Hingga kini, belum ada keputusan Vatikan terkait kasus ini.

Baca juga artikel terkait GEREJA KATOLIK atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra