Menuju konten utama

Sinopsis SpiderMan Far From Home yang Tayang di Mola TV dan HBO

Spider-Man: Far From Home menceritakan hidup Peter Parker (Tom Holland), usai kehilangan sosok Tony Stark

Sinopsis SpiderMan Far From Home yang Tayang di Mola TV dan HBO
Trailer Film Spider Man far from home. FOTO/imdb

tirto.id - Spider-Man: Far From Home akan tayang di HBO pukul 3:50 PM. Film garapan Jon Watts ini juga dapat disaksikan di Mola TV.

HBO menampilkan tiga jadwal penayangan film Spider-Man: Far From Home. Pertama Senin, 8 Februari pukul 3:50 PM. Kedua Jumat, 12 Februari pukul 9.40 PM. Ketiga Sabtu, 13 Februari pukul 5:55 PM.

Film yang ini ditulis oleh Chris McKenna dan Erik Sommers. Spider-Man: Far From Home menceritakan hidup Peter Parker (Tom Holland).

Setelah duka mendalam yang dialami oleh Peter Parker karena kehilangan sosok Tony Stark dalam hidupnya, terpancar dalam film Spider-Man: Far From Home.

Dalam beberapa kesempatan, Peter terlihat tengah berandai-andai jika sosok Tony masih hidup. Peter masih sulit melupakan Tony.

Pasalnya, Tony bukan hanya seorang yang jenius, super-kaya yang sombong, menyebalkan bahkan arogan. Menurut Peter, Tony adalah seorang mentor, idola, dan dalam beberapa hal Tony bagai seoarang ‘ayah’ bagi Peter.

Ketiadan Iron Man, apalagi Avangers lain di belakangnya membuat tanggung jawab Peter kian besar. Ben Parker berkata dalam nasehatnya “With great power, comes great responsibility.”

Nasehat itu adalah pengingat kepada Peter, bahwa menjadi superhero bukanlah hal yang mudah. Secara tidak langsung, Peter sudah diwanti-wanti oleh Ben: kekuatanmu bertambah, tanggung jawabmu juga.

Warisan kacamata Stark yang diberi nama EDITH merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Peter. EDITH adalah kacamata canggih. Melalui EDITH, Peter bisa mengakses semua hal yang berkaitan dengan perkakas dan teknologi Stark Corp.

Kacamata itu adalah harapan Stark, agar dia mampu membantu Peter untuk mengamban tugasnya sebagai superhero, dan melanjutkan kiprah Iron Man.

Namun ternyata, Peter belum siap. Peter hanyalah seorang pemuda biasa. Meski dia adalah Spider-Man, tetapi Peter hanya ingin bersenang-senang, berkumpul dengan teman, juga jatuh cinta perempuan yang sudah ditaksirnya sejak lama.

Pertarungan antara ‘tuntutan’ sebagai superhero dan realitas anak muda merupakan dilema terbesar dalam film Spider-Man: Far From Home. Sutradara Jon Watts cukup baik menggali isu ini.

Sudah beberapa kali Peter terlihat galau ketika dihadapkan pada situasi yang serba tak mengenakkan. Dia harus memilih akan jadi pahlawan atau remaja biasa.

Sejak awal, Peter telah memutuskan untuk melepas sejenak benar menikmati masa remajanya.

Misalnya, dengan jalan-jalan ke Eropa bersama teman-temannya. Dia berpikir perkara “menyelamatkan dunia”, lebih baik ditanggalkan terlebih dahulu, begitu pikirnya.

Baca juga artikel terkait SPIDERMAN FAR FROM HOME atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Film
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yulaika Ramadhani