Menuju konten utama

Sinopsis Insidious: The Last Key, Film yang Dibintangi Lin Shaye

The Last Key juga dipenuhi dengan kilas balik, dimulai dengan prolog pada era 1950-an dan menggambarkan masa kecil tak menyenangkan Elise.

Sinopsis Insidious: The Last Key, Film yang Dibintangi Lin Shaye
Insidious The Last Key. screenshot/Insidious The Last Key

tirto.id - Insidious: The Last Key dijadwalkan akan tayang kembali malam ini pada program Bioskop Trans TV pukul 21.30 WIB.

Insidious: The Last Key merupakan film karya Adam Robitel dan penulis naskah Leigh Whannell.

Bebarapa bintang yang tergabung dalam film ini di antaranya Lin Shaye, Leigh Whannell, Angus Sampson hingga Kirk Acevedo.

Laman IMDb memberi skor 5,7 dari 10 untuk film Insidious: The Last Key, sedangkan Rotten Tomatoes memberi 33 persen dan penonton 51 persen.

Mengutip Variety, sekuel ini sebagian besar mengambil setting tahun 2010, sesaat sebelum peristiwa di film pertama.

Insidious: The Last Key, demikian judul saga keempat franchise ini, berpusat pada kisah Elise Rainier, paranormal yang juga muncul di film sebelumnya, bergelut dengan teror masa lalu.

Sinopsis Film Insidious: The Last Key

The Last Key juga dipenuhi dengan kilas balik, dimulai dengan prolog pada era 1950-an dan menggambarkan masa kecil tak menyenangkan Elise.

Elise, puteri seorang sipir penjara, yang saat itu duduk di kelas enam tinggal di sebuah rumah yang berderit di bawah bayang-bayang penjara New Mexico.

Bakat paranormalnya yang baru menarik rasa ingin tahu adiknya yang nakal, Christian, dan ayahnya yang kasar, Gerald.

Ayahnya tidak mempercayai kemampuannya, sementara sang ibu mengatakan pada Elis dia hanya sedikit berbeda.

Pada adegan awal, Elise kemudian mendapati dirinya terperangkap di ruang bawah rumahnya pada malam hari. Ia mendapat isyarat untuk mengikuti suara seorang anak kecil agar membuka pintu merah misterius, yang ternyata punya konsekuensi tragis.

Kembali ke masa kini, Elise menerima telepon dari pemilik baru rumah masa kecilnya, yang telah mengalami fenomena aneh tersendiri.

Ia awalnya enggan melihat kembali ke masa lalunya yang traumatis. Namun, dia dengan cepat mengalah dan memutuskan kembali ke kota kecil New Mexico dengan dua asistennya.

Klien barunya memiliki kemiripan yang mencolok dengan ayahnya bahkan gaya berjalannya. Elise hampir tidak menemukan kejadian aneh di rumah tersebut sampai berbagai penampakan mulai merangkak keluar.

Elise kemudian kembali ke kota bertemu dengan saudaranya dan kedua putrinya yang telah dewasa. Christian sempat marah dan menyalahkan Elise karena telah meninggalkannya saat berusia 16 tahun. Tak lama, keduanya pun memutuskan kembali ke rumah tua yang angker itu.

Salah satu yang menjadi daya tarik The Last Key adalah Lin Shaye yang memerankan Elise. Sebagai seorang aktris karakter veteran Shaye tahu betapa jarangnya memiliki peran seperti ini pada usia 74, dan dia menghayati perannya ke dalam setiap adegan.

Sebagai aktris, saya biasanya datang dengan backstory saya sendiri biasanya. Bahkan jika penonton tidak pernah melihat apa itu, itu juga semacam menginformasikan kehadiran karakter di seluruh film. Ide saya tentang dia [Elise] sebenarnya sangat berbeda. Aku selalu melihatnya sebagai seorang anak,” papar Shaye dalam wawancara kepada Collider.

Shaye menilai cerita Insidious: The Last Key fantastis dan menyentuh banyak hal yang sangat penting sebagai film thriller dan horor yang menarik sekaligus. Saga Insidious ini, ia menambahkan, banyak berhubungan dengan keluarga yang menyentuh semua orang dengan cara tertentu.

Menurut saya film ini khususnya memiliki aspek yang akan membuat orang memikirkan hubungan mereka sendiri antara ibu, ayah, dan anak,” jelasnya lagi.

Baca juga artikel terkait INSIDIOUS THE LAST KEY atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Film
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH