tirto.id - Sinetron asal India, Chandrakanta episode 24 tayang di stasiun televisi ANTV pada Kamis (27/8/2020) pukul 9.30 WIB. Sinetron ini tayang hari Senin-Minggu. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Chandrakanta berada dalam arahan sutradara Mukesh Kumar Singh serta penulis naskah Ekta Kapoor. Sinetron yang tayang pertama kali pada 2017-2018 ini berjumlah total 94 episode.
Sinopsis Chandrakanta Episode 23
Pada cerita sebelumnya, Chandrakanta masih berpura-pura menjadi Surya. Dia juga berlagak baik kepada Swayam. Dia masih menjalankan rencananya.
Suatu ketika, Swayam mengajak Surya ke sebuah taman. Surya senang dan mengajak bermain petak umpet. Di waktu yang bersamaan, dia mengirim orang untuk menemui Vir.
Orang suruhan itu mengatakan bahwa Swayam dalam keadaan bahaya. Vir datang ke taman untuk mencari Swayam.
Vir tidak menemukan Swayam. Chandrakanta justru hendak menikam Vir dengan belati. Vir berhasil menghindar dan melawan. Terjadi perkelahian. Swayam kemudian datang.
Chandrakanta memfitnah Vir bahwa dia hendak menyerang. Belati yang sebelumnya Chandrakanta bawa juga telah hilang. Swayam marah pada Vir.
Di istana, Chandrakanta juga masih provokasi Swayam. Dia mengatakan selalu diganggu Vir.
Apabila Swayam tidak lemah, maka Swayam perlu melawan Vir. Swayam menyetujui dan menantang Vir bertarung. Melihat kedua anaknya bertengkar, Iravati panik.
Hari pertarungan tiba. Vir awalnya ingin mengalah. Namun minuman dari Chandrakanta membuat Vir marah dan melawan.
Swayam yang terdesak berubah menjadi monster. Itulah rencana Chandrakanta sebenarnya. Dia ingin masyarakat melihat bahwa Swayam merupakan monster. Dengan itu, maka Swayam tidak akan menjadi raja.
Walaupun berhasil, sayangnya monster menjadi liar. Setelah selesai dengan Vir, monster menyerang ayah angkat Chandrakanta. Ayah Chandrakanta meninggal. Chandrakanta yang marah kini menyerang monster.
Sinopsis Chandrakanta Episode 24
Pada cerita kali ini, saat pemakaman ayah Surya, Iravati terkena racun dari makanan. Semua orang kaget. Setelah lepas dari masa kritis, Iravati menyelidiki pelaku yang memberinya racun.
Pelaku itu adalah Nashi, saudara Iravati. Namun Nashi justru menuduh Surya (yang sebenarnya adalah Chandrakanta). Tuduhan Nashi merujuk pada Surya yang membawa makanan itu pada Iravati.
Surya tentu saja mengelak. Dia membantah telah meracuni Iravati. Namun Iravati meminta pembuktian.
Satu-satunya pembuktikan adalah dengan meneliti jenis racun. Bahan dasar racun adalah tumbuhan yang ada di puncak gunung. Hanya ada satu tabib yang memiliki tanaman itu.
Surya akan ke sana untuk buktikan bahwa dia bukan pelakunya. Dia akan bertanya pada tabib siapa yang mengambil tanaman itu.
Surya pergi ke puncak gunung bersama Vir. Awalnya Surya ataupun Vir menolak untuk pergi bersama, tapi tidak ada pilihan lain. Itu merupakan permintaan Iravati.
Selama perjalanan, Surya dan Vir selalu bertengkar. Sementara itu, Nashi juga menuju tabib tempat dia mendapat racun. Dia ingin menydesaknya agar tidak bicara pada Iravati.
Dengan berbagai problema, Surya dan Vir bawa tabib ke istana. Yang mengejutkan, tabib justru mengatakan bahwa Vir lah yang mengambil racun itu.
Ternyata sebelumnya Nashi telah mengancam tabib. Dia meminta tabib untuk memfitnah Vir.
Sebenarnya Iravati tidak percaya, namun sebagai ratu dia harus adil. Vir akan mendapatkan hukuman mati.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yandri Daniel Damaledo