Menuju konten utama

Sinopsis Capernaum, Kisah Anak yang Gugat Orang Tua karena Lalai

Film garapan Nadine Labaki ini masuk dalam nominasi Golden Globe 2019.

Sinopsis Capernaum, Kisah Anak yang Gugat Orang Tua karena Lalai
Poster FIlm capernaum. FOTO/wikipedia

tirto.id - Film Capernaum dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 Desember 2018. Film yang diproduksi di Lebanon ini mengisahkan seorang anak bernama Zain (Zain al Rafeea) yang menggugat orang tuanya.

Zain menuntut orang tuanya atas "kejahatan" karena melahirkannya ke dunia yang penuh dengan rasa sakit dan penderitaan. Zain pun melarikan diri dari orang tuanya yang dianggap lalai.

Anak yang digambarkan sangat cerdas ini kemudian bertahan hidup di jalanan. Tidak hanya itu, dia mengurus pengungsi dari Ethiopia bernama Rahil (Yordanos Shiferaw) beserta Yonas (Boluwatife Treasure Bankole) yang merupakan putra Rahil.

Film garapan Nadine Labaki ini masuk dalam nominasi best motion picture dalam kategori foreign language Golden Globe 2019.

Sebelum masuk nominasi Golden Globe, Capernaum telah moncer di jagat festival film. Capernaum memenangkan penghargaan Grand Jury di Festival Film Cannes, menang kategori best picture dalam festival film Sarajevo, Melbourne, Mill Valley, Miami Gems, San Sebastian, dan Calgary.

Capernaum pernah diputar pada festival film Toronto International, London, Zurich serta Hamptons. Sony Pictures Classics, sebagai pemegang hak distribusi, mengunggah trailer pada 6 november 2018.

Labaki mengatakan pada The Wrap, melalui film ini ia ingin mengajak penonton untuk melihat apa yang terjadi pada anak-anak yang hidup di jalanan. Menurut Labaki, kenyataannya sangat mengerikan.

“Ini terlalu mengejutkan dan orang tidak akan bisa menanggungnya. Orang-orang tidak bisa menerima kebenaran yang terlalu banyak,” kata Labaki.

Film Capernaum terinspirasi dari krisis pengungsi dan ekonomi yang terjadi di seluruh dunia. Dia ingin menunjukkan kelalaian orang tua dan kesulitan anak-anak yang hidup di jalanan, tidak hanya di Lebanon, tetapi di seluruh dunia.

Labaki menceritakan, dia berdialog dengan banyak anak dan bertanya kepada mereka pertanyaan seperti, apakah kamu senang hidup?

“Sebanyak 99 persen anak akan menjawab, 'tidak, saya tidak senang, saya tidak pantas di sini. Saya tidak tahu mengapa saya di sini. Apakah tujuan saya hanya untuk dihukum? Dan jika saya dihukum, untuk apa saya dihukum? Saya tidak mengerti,” ujar Labaki.

Labaki mengarahkan film dan menulis naskah bersama dengan Jihad Hojeily, Michelle Keserwany dan suaminya Khaled Mouzanar. Capernaum berisi pemain non-profesional yang memainkan peran mirip dengan kehidupan mereka sendiri.

Sutradara Caramel dan Where Do We Go Now? ini menempatkan pemain dalam adegan, tapi mereka leluasa untuk bereaksi secara spontan dengan kata-kata dan gerak tubuh mereka sendiri.

Apabila naluri para non-aktor ini menyimpang dari naskah tertulis, Labaki menyesuaikan skenario untuk mengikutinya.

Dalam situs web IMDb, film ini mendapat nilai 8/10. Sementara dalam situs Rotten Tomatoes, dari 129 orang yang memberi tanggapan, sebanyak 90 persen ingin menonton film ini.

Baca juga artikel terkait FILM BIOSKOP atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra