Menuju konten utama

Terkait Isu Reshuffle, Seskab: Presiden Tahu, Tapi Menunggu

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengemukakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah memantau nama-nama yang beredar di masyarakat terkait dengan isu perombakan kabinet.

Terkait Isu Reshuffle, Seskab: Presiden Tahu, Tapi Menunggu
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memantau nama-nama yang beredar di masyarakat terkait dengan isu perombakan (reshuffle) kabinet. Terkait hal itu, Pramono menyatakan bahwa presiden sudah mengetahui langkah yang harus diambilnya.

"Beliau setiap waktu dan saat, apa yang terjadi di publik, beliau tahu," kata Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (4/4/2016).

Pramono menegaskan bahwa kewenangan melakukan perombakan kabinet tetap berada di bawah kendali Presiden Jokowi, meskipun banyak suara-suara yang memberikan saran kepadanya.

"Presiden bisa meminta masukan kepada siapapun tetapi kewenangan melakukan reshuffle sepenuhnya ada pada Presiden dan timing yang tepat atau kapan waktunya itu Presiden yang tahu," ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan tersebut mengemukakan bahwa ia beserta jajarannya selalu melaporkan kinerja para menteri sebagai masukan kepada presiden.

"Melakukan manajerial pemerintahan bukan hanya kalau mau reshuffle tapi setiap waktu, kami selalu melaporkan kepada Presiden," kata Pramono.

Saat dikonfirmasi tentang isu adanya matahari kembar dalam pemerintahan saat ini, Pramono berseloroh bahwa di mana- mana hanya ada satu matahari.

"Jadi tidak ada matahari kembar. Matahari itu satu, bulan satu," katanya.

Presiden Jokowi sendiri beberapa kali mencoba untuk menenangkan opini publik terkait isu perombakan kabinet sembari mengingatkan para menterinya agar fokus bekerja.

"Semuanya fokus kerja dulu, tidak usah ada yang dorong-dorong, tidak usah. Tidak ada yang dikte-dikte, apalagi tidak usah ada intervensi," ucap Presiden di Gelora Bung Karno, Minggu malam 3 April 2016. (ANT)

Baca juga artikel terkait KABINET INDONESIA BERSATU atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra